Sejarah Eropa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
            Yunani merupakan sebuah negara kepulauan di Laut Medite-rania. Orang Yunani menyebut nama negara mereka dengan sebutan Hellas, atau Ellada dan menyebut diri mereka sebagai bangsa Hellen. Dalam bahasa Inggris negara tersebut biasa disebut Greece. Kemungkinan besar Greece diambil dari sebuah nama latin yaitu Graeco yang dikaitkan daerah semenanjung Apenina yang menjadi koloni bangsa Yunani disebut dengan Magna Graecia. Kata Greece pertama kali digunakan oleh bangsa Romawi untuk menyebut peradaban di Italia Selatan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia biasanya disebut dengan Yunani yang kemungkinan besar diambil dari kata Ionia yaitu salah satu suku bangsa yang amat berpengaruh dalam sejarah Yunani
Yunani adalah salah satu pusat peradaban tertua di eropa. Yunani terletak di sekitar Laut Tengah yang sangat strategis dalam pelayaran.Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari petani.Yunani terletak di ujung tenggara di benua eropa.Sebagian besar kepulauan di laut aegea dan laut ionia.
Batas – batas :
·         Di sebelah utara  berbatas dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki di Daratan Eropa.
·         Di sebelah timur di kelilingi oleh Laut Aegea
·          Di sebelah Selatan berbatas dengan Timur Tengah
·         Di Sebelah barat berbatas dengan Laut Ionia.



Secara umum perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode,
yaitu sebagai berikut :
  1. Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
  2.  Fase ekspansi negara-negara kota atau fase kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi polis-polis Yunani ke arah barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya)
  3.  Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM)
  4.  Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu sendiri.              
B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sejarah yunani kuno?
  2. Bagaimana pertumbuhan negara Kota?
  3. Bagaimana perkembangan  abad kolonisasi tahun 800-60 SM di Yunani?
  4. Bagaimana Sistem pemerintahan militer Sparta?
  5. Bagaimana Sistem pemerintahan Athena?
  6. Bagaimana masa kejayaan Yunani?
C. Tujuan
  1. Mengetahui bagaimana sejarah yunani kuno
  2. Untuk mengetahui perkembangan  abad kolonisasi tahun 800-60 SM di Yunani
  3. Mengetahui pertumbuhan negara Kota
  4. Mengetahui Sistem pemerintahan militer Sparta
  5. Mengetahui bagaimana Sistem pemerintahan Athena
  6. Mengetahui kemasyuran pada zaman Yunani




BAB II
PEMBAHASAN

A.     Sejarah Yunani Kuno
Yunani adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berahirnya Zaman Kuno dan dimulainya Abad Pertengahan Awal.Peradaban ini mencapai puncaknya pada periode Yunani Klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. Pada periode klasik ini Yunani dipimpin oleh negara-kota Athena dan berhasil menghalau serangan Kekaisaran Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan takluknya Athena kepada Sparta dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring penaklukan oleh Aleksander Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal sebagai peradaban Hellenistik, berkembang mulai dari Asia Tengah sampai ujung barat Laut Tengah.
Istilah "Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani, di antaranya Siprus dan Kepulauan Aigea, pesisir Anatolia (saat itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal sebagai Yunani Besar), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang pantai Kolkhis, Illyria, Thrakia, Mesir, Kyrenaika, Galia selatan, Semenanjung Iberia timur dan timur laut, Iberia, dan Taurika.
Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar bagi Peradaban Barat.  Budaya Yunani memberi pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.

Peradaban Yunani lahir di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung Yunani merupakan tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi, serta pantai-pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun di Yunani.Pantai eropa lebih banyak tanjung daripada teluknya daripada asia.
Di belakang teluk yang jauh masuk ke darat itu kita lihat kota-kota yunani yang di pisahkan oleh pegunungan tinggi dari daerah belakangnya,dan lereng pegunungan itupun hanya menghasilkan anggur sedikit atau dipakai sebagai tempat mengembalakan kambing.karena itu penduduk pesisir telah lama mengarahkan pandangannya kelaut,telah lama mereka mengadakan hubungan dengan pesisir sana lautan tengah dan laut hitam yang kaya itu.
Artinya polis-polis yunani yang timbul sebagai pelabuhan dagang itu lama-lama lepas dari suku bangsanya,yang hidup bertani itu,lepas dari tradisi lama. Polis atau Negara-kotakecil itu di diami oleh masyarakat merdeka,yang mempunyai pemerintahan sendiri. Walaupun mereka lepas dari daerah sekitarnya,tak dapat dikatakan mereka menyendiri dan picik pandangannya.
Sebab pada bagian pesisir ,polis itu terbuka bagi hubungan dengan seluruh dunia,yang diketahui bangsa yunani itu. Mengapa justru bangsa yunani sampai pada cara hidup baru dan bentuk organisasi baru itu? Hal itu ternyata terjadi bukan secara kebetulan saja. Bangsa yunani bukan bangsa asli ditempat itu .Mereka datang dari utara kira-kira 1400SM. Dalam perjalanan itu saja mereka telah terpaksa memutuskan hubungan dengan yang lam.Perpindahan itu tidak terjadi sekali saja.
Di sepanjang pesisir asia kecil yang banyak pula tanjung dan teluknya mereka mendirikan tempat-tempat berdagang dengan dunia timur.Pos-pos terdepan itu kemudian menjadi koloni yunani. Koloni tadi bukanlah tempat bertahan,dari apa yang sekarang kita sebut kekuasaan “colonial”,melainkan kota-kota merdeka seperti di tanah air sendiri . Memutuskan hubungan lama dengan bangsa dan keluarga itu pasti di rasakan oleh bangsa yunani sebagai lepas dari kongkongan,tetapi juga lepas dari ikatan ,seuatu yang mencemaskan ,sebab dalam hati kecilnya manusia takut akan hal-hal tanpa tradisi. Rasa tidak pasti itulah mendorong mereka mencari nilai-nilai baru,mencari kepastian baru. Usaha mencari itu menjadi perangsang penting bagi peradapan.
Corak peradaban yunani berbeda dengan peradaban-peradaban yang ada sebelumnya, seperti peradaban mesir, babylonia,dan Persia. Peradaban yunani bercorak kekotaan,burjuis,dan duniawi kekotaan artinya: polis yunani itu merupakan sebuah Negara kecil yang merdeka,tidak merupakan sebagian dari sebuah kerajaan besar. Burjuis dan duniawi maksudnya adalah yang menjadi pendukung kebudayaan bukan suatu golongan yang dilindungi oleh raja,melainkan penduduk kota itu sendiri.
Jika dilindungi oleh raja orang akan bergantung pada raja,dan golongan pendeta akan penting peranannya. Bangsa yunani memang ada kaum pendetanya,tetapi golongan itu bukan golongan tertutup, dalam lapangan politik dan kebudayaan tak ada kekuasaan atau pengaruhnya.
v  Perang Lelantin (710–650 SM)
adalah konflik yang berlangung pada masa ini dan merupakan perang tertua yang berhasil terdokumentasikan dari masa Yunani kuno. Konflik ini adalah pertikaian antara Polis (negara kota) Khalkis dan Eretria dalam memperebutkan tanah Lelantina yang subur di Euboia. Kedua kota itu menderita kemunduran akibat lamanya perang, meskipun Khalkis menjadi pemenangnya.                                                    
Kaum saudagar berkembang pada paruh pertama abad ke-7 SM, ditunjukkan dengan diperkenalkannya mata uang koin sekitar 680 SM. Hal ini nampaknya menimbulkan ketegangan pada banyak negara kota. Rezim kaum aristokrat yang secara umum memerintah polis kini terancam oleh para saudagar kaya, yang pada gilirannya menginginkan juga kekuasaan politik. Sejak tahun 650 SM, para aristikrat harus berusaha supaya tidak digulingkan dan digantikan oleh tiran populis. Kata ini berasal dari kata Yunani non-peyoratif, τύραννος "("tyrannos"), bermakna 'penguasa tidak sah', meskipun gelar ini berlaku baik untuk pemimpin yang bagus maupun yang buruk.
Populasi yang bertambah dan kurangnya lahan nampaknya telah memicu perselisihan internal antara kaum kaya dan kaum miskin di banyak negara kota. Di Sparta, Perang Messenia terjadi dan akibatnya Messenia ditaklukan dan penduduknya dijadikan budak. Perang ini dimulai pada paruh kedua abad ke-8 SM, dan merupakan suatu tindakan tanpa pendahulu di Yunani kuno. Praktik ini memungkinkan terjadinya revolusi social. Penduduk yang diperbudak, yang kemudian disebut helot, dipaksa untuk bertani dan bekerja untuk rakyat Sparta, sementara semua lelaki Sparta menjadi prajurit dan masuk ke dalam Pasukan Sparta. Ini telah menjadikan Sparta sebagai negara yang termiliterisasi secara permanen. Bahkan orang kaya juga harus hidup dan berlatih sebagai prajurit seperti halnya kaum miskin. Penyetaraan ini bertujuan mengurangi potensi terjadinya konflik sosial antara kaum kaya dan kaum miskin. Reformasi ini disebut-sebut dilakukan oleh Lykurgos dari Sparta dan kemungkinan selesai pada 650 SM.
Athena menderita krisis tanah dan pertanian pada akhir abad ke-7 SM dan lagi-lagi mengalami perang saudara. arkhon (hakim kepala) Drako membuat beberapa perubahan terhadap kode hukum pada 621 SM, tapi tindakan ini gagal meredakan konflik. Pada akhirnya reformasi terjadi berkat Solon (594 SM), yang memperbanyak tanah untuk orang miskin tapi menempatkan kaum aristokrat sebagai pemegang kekuasaan. Reformasi ini cukup membuat Athena stabil.
Pada abad ke-6 SM beberapa negara kota telah tumbuh menjadi kekuatan dominan Yunani, antara lain Athena, Sparta, Korinthos, dan Thebes. Masing-masing menaklukkan wilayah pedesaan dan kota kecil sekitarnya. Sementara Athena dan Korinthos juga menjadi kekuatan maritim dan perdagangan terkemuka







B.      Kolonisasi di Yunani tahun 800-60 SM
Awal kolonisasi di Yunani merupakan suatu periode yang menggantikan orang orang Yunani menyatukan pengawasan mereka atas wilayah wilayah yang didapat dari orang orang Agea. Juga merupakan akhir zaman rezim patriarkhat dari masa Homerus. Pada abad VIII dan VII sebelum masehi, setiap polis memiliki koloninya masing masing, yang biasanya merdeka penuh dan tidak tergantung pada kota induknya.
Latar belakang kolonisasi yang dilakukan oleh bangsa Yunani pesisir tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan ekonomi yang begitu pesat menandai abad kolonisasi setelah masa Homerus. Perdagangan dan pertanian tumbuh dengan subur, penduduk bertambah secara terus menerus. Banyak orang Yunani sebelum tahun 600 sebelum masehi bermukim disekitar tempat tempat perdagangan di pantai pantai laut Hitam, Aegea dan semua bagian Mediterania. Pedagang banyak memperoleh keuntungan membawa hasil hasil pertanian atau ada diantara mereka yang telah mapan dalam perdagangan.
Pertumbuhan perdagangan orang orang Yunani pada sekitar tahun 600 sebelum masehi, juga didorong oleh masuknya sisitem ekonomi uang sehingga terjadilah perubahan sosial dari tahun 700-500 sebelum Masehi, merupakan abad besar bagi kolonisasi wilayah Yunani. Di negara kota memiliki jenis mata uang sendri dengan urutan nilai mata uang tersendiri.
Perkembangan penduduk yang pesat menyebar diberbagai negara kota., bagi bangsa Yunani dapat menimbulkan permasalahan tersendiri. Masalah kekurangan  tanah yang subur untuk dapat diperluas sebagi tanah pertanian tentu saja dapat diupayakan dengan cara merampas tanah bangsa bangsa disekitarnya. Tetapi cara pemecahan ini kurang memuaskan. Seluruh penduduknya dapat dijadikan budak, seperti yang dilakukan oleh orang Sparta terhadap orang Messenia tetangganya. Tenaga mereka diperlukan untuk menggarap tanah yang dirampas. Berarti mereka juga harus  memberi makan terhadap para penduduk yang dijadikan budak. Mereka mengerti bahwa upaya memerangi negara tetangga ternyata tidak dapat menyelesaiakan masalah tanah dan mencukupi pangan. Dengan modal pengalaman sebagai pelaut serta pengetahuan di bidang niaga, pemerintahan Yunani menghimpun para perantau dan mengirim dan mengirim mereka keluar negri agar berdiam kenegri yang jauh. Tindakan ini mengurangi pengurasan makanan di yunani dan sekaligus memberikan sumber sumber energi baru penghasilan makanan serta bahan mentah yang tidak terdapat di Yunani. Proses yang dimulai pada tahun 800 sebelum masehi ini berlangsung terus selama dua abad tanpa putus putus, menandai terjadinya proses kolonisasi sebagai abad besar.
Boleh jadi motif kolonisasi merupakaan ekspresi dari selera orang orang Yunani melakukan petualangan dan eksploitasi untuk lebih memantapkan posisi suatu negara kota. Kondisi politik dan ekonomi yang keras akibat terjadinya persaiangan antar negara kota di Yunani mendorong terjadinya peperangan antar polis, yang nantinya kelak dapat menghancurkan pemerintahan Yunani sendiri. Berbagai permusuhan kadang kadang sempat menimbulkan peristiwa peristiwa berdaarah, menyebabkan Yunani terpecah menjadi banyak negara kota yang jumlahnya tidak terkira banyaknya.
Upaya pemerintah Yunani dalam mengatasi problem penduduk melalui migrasi disertai impor pangan. Maka tekanan penduduk yang berlebihan dapat diredakan. Namun, ekspansi perdagangan dari luar menyebabkan timbulnya tekanan baru lagi. Dalam usaha menaikkan ekspor minyak zaitun dan buah anggur yang dibutuhkan unyuk membayar impor ikan dan biji bijian, maka para petani makin memusatkan diri padapeningkatan buah anggur dan zaitun. Dalam hal ini petani kaya semakin teruntungkan karena mereka mampu memelihara pohon zaiitun yang memerlukan pemeliharaan dan masa tanam yang lama sebelum dapat dipetik buahnya. Sebaliknya, bagi para petani miskin tidak mampu melakukan hal itu dan terpaksa harus berhutang kepada para petani kaya. Pinjaman itu biasanya dibebani bunga yang tinggi, maka peminjam sering tidak mampu melunasinya. Kadang kadang hal ini mereka harus kehilangan kebun dan kebebasan dirinya, sehingga mereka terpaksa bekerja di kebun petani kaya. Lebih lebih saat diperkenalkan mata uang logam sebagai mata uang, masalah agraria semakin rumit. Petani miskin semakin bingung adanya mata uang baru itu. taksiran mereka terhadap mata uang itu begitu rendah sehingga petani miskin hanya memperoleh sedikit hasil panen yang mereka jual di pasar.
Proses pemiskinan terhadap pertani, sementara itu perkembangan perdagangan asing menimbulkan pula muncul nya kelompok sosial baru. Kelompok sossial pertama terdiri dari kelas pengusaha, pemilik pemilik kapal, penenun pembuat keramik, dan pandai besi. Kelompok sosial kedua adalah kelas pekerja, buruh pelabuhan serta pelaut. Keduanya tidak senag terhadap kekuasaan poloitik berada ditangan aristokrat dan para pemilik tanah kaya.
Kolonisasi yunani juga diikuti oleh persebaran religinya diberbagai wilayah Aegean dan laut Mediterania. Kolonisasi yunani di wilayah italia misalnya, pemerintah Yunani telah mendirikan Kuil Poseidon di Paestum.

C.    Pertumbuhan Negara Kota
Sekitar tahun 800 SM, masyarakat desa Zaman Homerik didapati suatu organisasi klan yang nantinya akan merupakan unsur penting dalam unit politik yang lebih besar. Masyarakat Yunani dalam memperkokoh pertahanan dan keamanan, mendirikan benteng disuatu tempat yang tinggi, yang biasanya daerah perbukitan, disitu mulai tumbuh suatu kota sebagai pusat pemerintahan untuk seluruh masyarakat. Negara kota merupakan suatu unit masyarakat politik yang berkembang diwilayah yunani.
Terjadinya suatu rvolusi negara kota pada waktu didirikannya hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan saja. Orang Yunani menyebut Setiap negara kota adlah polis. Polis terdiri dari suatu kota yang dikelilingi oleh tanah tanah pertanian. Kemudian, di dalam pertumbuhannya negara kota merupakan pusat dalam segala kehidupan masyarakatnya. Negara kota juga mencakup daerah sekitarnya dan merupakan tempat pertemuan bagi rakyat yang hidup didalam dan di luar bentengnya. didalam  negara Kota orang melangsungkan urusan dagang, menggarap kerajinan, melakukan upacara, perayaaan ,membicarakan dan menyelesaikan masalah kepentingan umum. Penduduknya meliputi orang kota, desa serta para pelaut didaerah pantai seperti Korbutus dan Athena.
Pertumbuhan negara negara kota Yunani pada hakikatnya didorong oleh kebangkitan perekonomiannya. Semenjak terjadinya perubahan sosial tahun 700 sebelum masehi sampai tahun 500 SM, akibat masuknya sistem ekonomi uang, maka negara kota kemudian diartikan lebih luas tidak hanya sebagai pusat pemerintahan saja.
Dalam membicarakan pertumbuhan negara kota Yunani, kiranya perlu mengetahui bagaimana tahapan tahapan dalam pertumbuhan negara kota itu sendiri. Terdapat 4 tahapan dalam pertumbuhan negara kota di Yunani yaitu, (1) Negara kota yang diwakili oleh masyarakat suku, seperti yang digambarkan oleh Homerus dalam ILLiad dan Odyssey, (2) negara kota yang ditandai oleh kekuasaan kelompok kecil para bangsawan yang telah merampas kekuasaan dari tangan raja , (3) perjuangan antara rakyat dan kaum bangsawan ,ditandai oleh timbulnya tiran yang didukung rakyat kareena mereka membuat berbagai program untuk memperbaiki berbagi kesewenangan dan kelemahan rezim sekelompok kecil bangsawan yang telah tumbang. (4) periode demokrasi bagi warga kelas Yunani, periode kepemimpinan negara kota Athena dalam kehidupan politik ekonomi dan kultural.
Berdasarkan tahapan tahapan dalam pertumbuhan negara kota Yunani,dapat digambarkan bentuk pemerintahan yang ada pada masa itu. mengikuti Zaman Homerik sebagai tahap awal dari pertumbuhan negara kota, mulai bercokol sekelompok kecil kaum bangsawan yang membentuk pemerintahan Oligarkhi, telah menggantikan monarki lama. Hampir disemua negara Yunani, kecuali Sparta dan Tesalia, raja raja kecil yang bertahta berdasar tradisi diturunkan atau disusutkan menjadi kepala negara yang hanya merupakan lambang. Sparta dengan sikap koserfatifnya yang ketat, masih melestarikan sistem dua raja sejak zaman klasik, sedangkan Tesalia dengan masyarakat agrarisnya yang terdiri dari para tuan tanah mempertahankan sistem kerajaan sampai abad ke V SM. Diberbagai negara kota lain, raja dicopot berdasarkan alasan yang benar, yaitu karena penyalahgunaan wewenag dan kekuasaaan , meskipun sebagai satu satunya pemegang adat dan hukum ia tidak harus mengikuti tata tertib tertentu.
Pemerintahan Oligarkhi telah menggantikan pemerintahan oleh seorang penguasa tunggal ke pemerintahan yang di pegang oleh sekelompok kecil orang. Penguasa baru terdiri dari sekelompok kaum bangssawan itu merasa dirinya masih keturunan para pemimpin pasukan yang merebut tanah dan menjadi tuan tanah pada masa “Abad Gelap”. Semula hanya pemilik tanahlah dapat digolongkan sebagai kuam bangsawan, kemudian beberapa pedagang serta perajin kayu diterima dalam kelompok itu.
Pada masa pemerintahan Oligarkhi, para bangsawan itu pernah menghadapi serangan oleh para petani yang terlibat oleh hutang dan juga dari kelas pedagang. Disamping itu mereka para bangsawan, sering tidak memiliki pemimpin militer yang tangguh yang dapt mempertahankan kota kota mereka dalam perang perang lokal.
Kaum bngsawan yang memimipin pemerintahan negar kota menganggap dirinya merupakan manusia unggulan dan mereka hanya mau beraul dengan gol mereka sendiri. Tetapi karena tidak ada keseimbangan para bangsawan dan rakyat, pemerintah Oligarkhi diberbagai negar kota satu demi satu jatuh dan muncullah penguasa yang mengambil kekuasaaan itu. bentuk pemerintahna yang baru itu disebut TIRANI. Dibawah kekuasaan pemerintah TIRANI sistem pemerintahan kota  mulai tertatadan masyarakat di negara kota kehidupannya bnayak yang kaya .
Abad Tirani berlangsung dr tahun 650-500 SM,
Menandai masa zaman kolonisasi menjadi zaman kejaayaan bagsa Yunani. Walaupun sistem emerintahan Tirani sudah berkembang dengan bagus masyarakat Yunani masih menginginkan tersusunnya pemerintahan yang demokratis.
Dala zaman Klasik mereka mengakui bahwa nenek moyang mereka adalah orang Indo Eropa seperti suku bangsa Aelia, Ionia dan doria. Ini dikaitkan dengan adanya gelombang invasi orang orang eropa ke Yunani. 3 rumpun bangsa itu memiliki kultur bahasa yang sama. Attika merupakan negara besa di wilayah Yunani. Penduduk negara kota dibedakan menjadi tiga kelompok. Budak merupakan kelas terendah dan sepertiga penduduk yunani adlah para budak.kelas ke 2 adlah golongan bangsa asing yang disebut metics. Didalam masyarakat kota Yunani, wanita tidak mempunyaihak bersuara.

D.PEMERINTAHAN MILITER SPARTA
Negara kota Sparta lebih menitik beratkan pada angkatan bersenjata dengan para prajurit yang gagah berani dan tahan menderita. Para warganya sangat patriotic sekali. Pengembangan segi militer semata-mata telah mengabaikan segi-segi kehidupan , seperti dalam kehidupan seni..
padawaktu terjadi perkembangan ekonomi yang kemudian menimbulkan perubahan social bagi para warga kota Yunani. Sparta tetap terbelakng dibidang ekonomi meskipun tanahnya subur dan mempunyai potensi tanah yang mengandung besi.Orang-orang Sparta hanya melihat perkembangan perdagangan dan industrinya serta segi kebutuhan militernya.Asal kebutuhan militernya sudah terpenuhi berarti ekonomi mereka sudah berkembang. Lama setelah uang emas dan perak beredar disetiap Negara kota yunani, orang-oarang Sparta masih mempergunakan batangan logam yang tida praktis sebagi mata uang untuk membuat orang-oarang supaya tidak suka mengumpulkan kekayaan guna mendukung kesiapan angakatan perangnya75.
System ekonomi pemerintahan Sparta sering kali digambrakan oleh para sejarawan modern sebagai system ekonomi komunis.Semua produksi Negara dikerjakan oleh para helot dan mendasrkan pada hasil tanah, secara kolektif untuk kepentingan Negara.Setiap lelaki Sparta harus dicukupi kehidupannya ditangsi-tangsi miloter yang mereka miliki. Esensi system ekonomi komunis termasuk adanya doktrin, bahwa alat-alat produksi dimiliki oleh Negara, bahwa tidak satupun akan bisa hidup dengan cara mengeksploitasi buruh yang satu dengan buruh yang lain dan semua telah tertata dalam system yang dapat menguntungkan masyarakat dan Negara sehingga kemakuran dapat memberikan adil terhadap warganya sesuai dengan bagian kebutuhanya77.
Perdagangan dan industry Sparta semata-mata ditunjukan untuk memperkuat Negara militer.Para helot telah menghasilkan keperluan hidup bagi tuannya dan hak-hak istimewa berpolitik hanya dimonopoli oleh sekelompok kecil para bangsawan Sparta.Dengan berbentuk militerisme, Sparta menempatkan para polisi rahasia, penguasa berada di tangan sekelompok kecil orang, dan corak system ekonomi tertutup.
Pemerintahan militeristik Sparta menempatkan para pasukan menjadi kekuatan militer utama di yunani. Sparta nantinya, menjadi pemimpin persekutuan peloponesia merupakan aliansi militer benyak Negara kota, termasuk Negara kota Corinth.

E.Pemerintahan Athena
            Negara kota Athena terletak diwilayah yunani timur, hanya beberapa mil dari laut Aegea. Tepatnya diwilayah Attika, semenanjung yang berbetuk segitiga . Athena ini mengontrol hampir seluruh daerah semenanjung tersebut dan juga Athena merupakan gabungan dari berbagi Negara kota attika yang kecil-kecil yang muncul selama beberapa waktu setelah pembentukan sejarah yunani berlangsung. Dapat dikatan, Athena sebagai suaka bagi penduduk distrik yunani yang lain, disitu berkumpul bermacam-macam penduduk. Aktifitas pertanian, industry,pertukangan, dan perdagngaan khususnya melalui lau, menyatu di Athena. Tentu saja hal ini mendorong penduduk Athena berpotensi konflik.Pertentangan timbul antara keluarga yang lebih kaya dengan yang lebih miskin.
            Penduduk Athena berdasar posisi local dan cara hidupnya yang ditunjukkan oleh posisi tersebut, dapat dibedakan atas tiga kelompok, yakni: (1) kelompok orang pediaea, mereka mendiami dataran rendah,kaya, dan aristokratik (2) kelompok orang diacria, sebagai penghuni pegunungan, petani anggur dan buah zaitun, dan penggembala lembu yang merupakan golongan yang paling besar (3) kelompok orang paralia, sebagai penghuni pantai, ada yang menyebut kelompok ke tiga ini di sebut sebagai kelompok tengah80.
            Kemakmuran wilayah athika Nampak dalam potensi alamnya yang mengandung hasil tambang,sementara itu para petani dengan baik sekali mengerjakan tanah pertanian sebagai sumber kehidupan wilayah itu81. Athena berhasil mengembangkan perdagangan yang mendatangkan kemakmuran serta mendasarkan pula pada budaya kota.
            Berkembangnya hasil perkembangan Athena berupa di dudayakannya komoditi anggur dan minyak zaitun, menjadikan Athena sebagai Negara yang bercorak kapitalistik. Sementara itu, seperti Negara kota lainnya, Athena juga mendasarkan pada pemerintahan yang bercorak monarkhi.
            Menurut asal usul timbulnya Negara Athena, kiranya tidak dapat dilepaskan dengan peran solon (594 sebelum masehi), seorang bangsawan, yang telah mengantar Athena ke dalam langkah-langkah awal menuju demokrasi.Ia memang bukan seorang tiran karena ia memperoleh kakuasaan secara legal. Solon melarang undang-undang buatan draco yang mensyahkan praktek-praktek pinjaman uang yang dilakukan oleh kaum aristocrat. Ia melarang hutang yang ditanggung para petani dan mengembalikan harta kaum tani yang telah di jadikan tanggungan hutang. Untuk mencegah terjadinya penumpukan kekayaan pribadi, solon membatasi jumlah pemilikan tanah oleh seseorang82.Agar petani tidak jatuh dalam hutang peminjam hutang, hendaklah mereka mengkhususkan menanam pohon anggur, tanaman zaitun, buah-buahan lain atau menjadi pengrajin atau pedagang. Demikian pula memperbaiki sector ekonomi, ia melarang mengekspor gandum83, sedangkan untuk komoditi minyak zaitun pemerintah mendorong untuk bahan ekspor.
            Pemerintahan demokratip yang di ciptakan solon, antara lain Nampak ketika ia melakukan pembaharuan politik Athena. Ia tidak hanya melucuti privilese ekonomi namun juga priviles politik dari luar aristocrat. Ia membentuk dewan areopagus yang terdiri dari para archon sebagai penyebab eksekutif yang di pilih oleh majelis. Dewan areopagus merupakan dewan yang amat penting dalam pemerintahan, dewan itu meneruskan keberadaannya sebagai lembaga pemerintah yang memiliki wewenang dalam membuat suatu kebijakan dan merupakan pemegang kekuasaan yudikatif84. Dalam prakteknya yang bisa terpilih duduk dalam dewan areopagus, hanyalah para aristocrat yang besar dan kaya itu atau para pengusaha sukses.
            Berbagai perubahan yang dilakukan oleh solon untuk membentuk system oligarkhi yang liberal, ia mengeluarkan penyesuaian-penyesuaian untuk menyempurnakan kondisi politik dan ekonomi Negara, diantaranya : (1) menyusun dewan baru, yang yang diseut Dewan Empat Ratu Orang, yang anggotanya dipilih oleh majelis, kemudian mengijinkan para pengusaha duduk sebagai anggota dewan; (2) warga yang miskin tetap tidak memiliki hak untuk dipilih; (3) semua warga Athena terbuka untuk masuk dalam majelis.
            Tidak dapat dipungkiri bahwa pembaharuan konstitusi solon, merupakan langkah yang pasti untuk menuju kepemerintahan demokrasi, meskipun solon tidak berhasil membawa perdamaian dinegara kotanya.Para warga yang miskin mersa kecewa karena mereka mengharap mengharap dapat memperoleh redistribusi tanah, sementara itu, dari kaum pengusaha dan bangsawan merupakn kelompok yang berkuasa dianggap menghalang-halangi terhadap keinginan mereka86.
            Refomasi politik solon mencakup diperkenalkannya para pemilik tanah yang menentukan tingkatan dan partisipasi politik yang tersedia bagi warga serta menggantikan kelahiran dengan kekayaan sebagi kriteria bagi kekuatan politik.Pembentukan dewan baru, yang mempersiapakan dan membahas agenda-agenda majelis, jika otentik pasti telah meningkatakan otoritas dan menciptakan perimbangan dengan Dewan Areoupagus aritokrat tradisional.Oleh karena itu solon memformalisasi, paling tdak sacara minimal, pertemuan-pertemuan dan kekuasaan dari majelis87.Secara keseluruhan, kebijaksanaan solon memperlihatkan pemikiran yang dihadapinya, bersifat integrative, berusaha menciptakan perimbangan.Ia mengakui kebutuhan untuk membrikan kepada demos bagian dari kekuasaan dan tanggung jawab tanpa menghalangi kepemimpinan aristokratis.
            Negarwan pertama setelah solon adalah Pisistratus.Ia seorang aristocrat cemerlang. Sedikt berbeda dengan solon, ia adalah benar-benar seoarang tiran menurut ukuran bangsa yunani. Pada tahun 560 sebelum masehi, setelah solon mengundurkan diri, ia merebut kekuasaan. Untuk mendapatkan dukungan dari warganya, ia menjajikan pelunakan undang-undang tanahdan janji itu dia lakukan88. Ia mulai memerintah dari tahun 561-527 sebelum masehi, selama masa pemerintahanya yang perlu diketahui adalah ia telah mempercantik kota, mendukung kemajuan seni sastra, memajukan drama, dan pada athun-tahun terakhir masa pemerintahannya, Pisistratus membentuk panitai ahli untuk menerbitka naskah illiad dan oodyssey yang baku. Dibawah pemerintahannya Athena mempererat hubungannya dengan lonia, sehingga memperluas pengaruh kota itudi daerah laut aegea89.
            Setelah meninggal, pesistratus digantikan oleh kedua puteranya, yakni Hippias dan hipparkhus, tetapi ke dua puteranya itu tidak melaksanakan kebijaksanaan dan meniru ayahnya. Pada tahun 514 sebelum masehi, hipparkhus, sang adik, di bunuh dan pada tahun 510 sebelum masehi, hippias disingkirkan oleh kelompok bangsawanathena yang diusir kepembuangan pada masa pemerintahan ayahnya. Para bekas orang buangan itu dibantu oleh Sparta, karena mengharapkan agar bentuk pemerintahan tirani diganti oleh pemerintahan yang lebih cocok dengan selera mereka. Tetapi, ternyata jatuhnya hippias disusul oleh perubahan besar-besaran yang tidakk menguntungkan bagi fihak Sparta.
            Sepeninggalan hippias terjadi perselisihan di antara golongan aristokrasi di Athena dalam berbuat kekuasaan. Satu di antara kelompok aristocrat itu adalah Cleisthenes, dari keluarga Hemaeonoid, ia ingin segera menyelesaikan perselisihan yang dapat membahayakan Negara tersebut. Ia menyatakan dirinya sebagai pemenang setelah memperoleh dukungan dari earga kota90. Ia dikenal sebagai seorang aristocrat liberal, memperoleh jabatan tinggi secara legal pada tahun 508 sebelum masehi, mempercepat peralihan kekuasaan politik yang semula berada di tangan sekelompok pendukung oligarkhis ke pemerintahan yang demokratis. Ia mengurangi pengaruh Dewan Aeroupagus yang yang masih oligarkhis itu dan pada waktu yang bersamaan, ia meningkatkan fungsi organ-organ pemerintahan yang lebih berorientasi kepada rakyat kebanyakan.
            Ia dapat mereorganisasi konstitusi dalam tahun 508 sebelum masehi. Konstitusi perbaikan dari Cleisthenes, dari waktu ke waktu mengalami perubahan meskipun perubahan itu dirasakan kecil, seperti adanya penambahan jumlah anggota dewan pemerintah yang dipilih juga jumlah kewajiban membayar pajak .pada masa pemerintahan Cleisthenes, dapat di pelajari lembaga-lembaga politik yang telah disusunnya. Dapat dikatakan bahwa kota Athena merupakan contoh terkenal  dari susunan pemerintahan yang demokratis91.
            Menurut konstitusi Cleisthenes, semua warganya laki-laki dewasa dengan sendirinya menjadi anggota dewan dan boleh ikut serta mengurus Negara.Orang Athena benar-benar bangsa bahwa pemerintahan mereka memberikan kesamaan di hadapan hokum, kesamaan kekuasaan dan kebebasan berbicara92.Perubahan dasar dalam konstitusi yang dibuat Cleisthenes adalah mematahkan berlangsungnya system warisan berdasarkan suku bangsa. Kepemimpinan politik berdasar keluarga aristokratis yang semula memiliki hak-hak istimewa sebagai pemimpin religious-politik, oleh Cleisthenes secara radikal semua fungsi politik yang diwakili oleh para suku bangsa lain dicabut.
            Lembaga-lembaga politik sebagai suatu ciri dari susunan pemerintahan yang demokratis Nampak pada dewan Ecclesia, tugas badan ini menyerupai tugas perundang-undangan badan legislative di Zaman Modern, semua warga kota berhak mengambil bagian. Seluruh warga Negara laki-laki Athena yang telah mencapai usia dua puluh tahun merupakan anggota Ecclesia. Dewan Ecclesia bersidang sepuluh kali setahun, tetapi dalam keadaan yang luar biasa dapat di adakan siding pula.Pertemuan dewan Ecclesia biasanya diadakan di suatu tempat yang di sebut Pniles, suatu amfiteater alam pada salah satu bukit di sebelah barat Akropolis248.Oleh karena itu, yang menarik perhatian dalam mempelajari lembaga-lembaga politik yang ada, bahwa dalam pemerintahan di Athena, bukanlah dewan yang terdiri dari seluruh rakyat, melainkan alat politis yang dirancanakan supaya para hakim dan lain-lain pejabat bertanggung jawab kepada dan di awasi oleh dewan tersebut. Sesuai dengan politik ini sesuai pada umumnya badan-badan pengadilan tidak terdiri dari seorang hakim, tetapi mempunyai anggota sepuluh orang hakim, yang masing-masing di pilih dari suku-suku yang terdapat di kalangan warga kota.
            Dalam melaksanakan pemerintahan di daerah, Athena dibagi dalam seratus deme.Setiap deme merupakan kesatuan yang terkecil bagi pemerintahan daerah. Keanggotaannya dalam deme ini turun temurun dan meskipun seorang Athena pindah dari satu bagian kotake bagian lainnya, ia tetap menjadi anggota deme dari mana ia berasal. Oleh karenanya, meskipun deme itu adalah suatu daerah sistemnya tidak sepenuhnya merupakan suatu perwakilan kedaerahan.
            Dalam melaksanakan roda pemerintahan dalam Negara, tedapat suatu badan yang bernama dewan lima ratus dan makhamah-makhamah dengan jurinya yang terdiri dari rakyat banyak249. Cara pemilihan untuk mendapat calon-calon yang bisa duduk dalam berbagai macam badan pemerintahan di pusat, dilakukan melalui campuran antara cara pemilihan dan system undian. Setiap daerah itu lazimnya di sebut deme, mereka memilih sejumlah calon pejabat dengan jalan undian. Pengisian jabatan dengan jalan pemilihan dan undian di anggap sebagai cara yang paling demokratis karena memberi kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk menduduki suatu jabatan.

           
F. ZAMAN PERICLES
Demokrsi  Athena mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Pericles (461-429 sebelum masehi).Kemashuran Pericles  dalam sejarah Yunani sering dinamakan zaman Pericles.Cita –cita politik dengan nilai yang sangat tinggi didambakan Pericles.Lembaga yang disusun negara adalah merupakan alat untuk mencapai kehidupan demokrasi.Pericles dikenal sebagai pemuka faham demokrasi,tercermin dalam isi pidatonya yang amat terkenal,untuk menghormati para prajurit yang gugur dalam tahun pertama peperangan besar melawan Sparta.Pericles menguraikan tentang sitem Athena yang bersifat demokratis karena pemerintahan berada di tangan banyak orang bukan berada di tangan sekelompok kecil orang.Hukum yang dibuat negara berlaku umum,menjamin keadilan yang sama bagi setiap orang.Masalah kemiskinan bukan merupakan rintangan untuk memperoleh perlakuan adil.
Tujuan utama pidato Pericles untuk memberikan kepada para pendengarnya,kesadaran terhadap kota itu sendiri sebagai milik mereka yang paling berharga dan sebagai kepentingan yang tertinggi bagi mereka yang mengabdikan diri.Ia menanamkan pengertian kepada rakyatnya betapa pentingnya membangun kecintaan akan tanah air.Bagi orang Athena kewarganegaraannya merupakan kemuliaan yang tertinggi.
Pidato Pericles itu menggambarkan cita-cita yang paling murni tentang kehidupan politik di Yunani.Keperluan orang – orang Athena tidak menunjukkan banyak perbedaan.Tidak begitu beraneka ragam dan kesemuanya itu berpusat pada kota.Agamanya,selama tidak merupakan urusan keluarga adalah agama kota,dan perayaan perayaan agama dirayakan bersama sama oleh seluruh rakyat.Buat orang Yunani kota adalah kehidupan dalam kesamaan.
Orang – orang Athena pada zaman Pericles,mengkonsepsikan bahwa negara kota mereka adalah suatu masyarakat.Mereka tidak membedakan kedudukan atau kekayaan,kemampuan masing –masing anggotanya harus diberi kesempatan seluas luasnya untuk berkembang.Rupanya pada masa Pericles hanya berhasil mewujudkan cita cita politik,bukan merupakan kenyataan.Harus diakui bahwa setiap sistem demokrasi tidak terhidar dari berbagai kesalahan.Pada umumnya dapat dikatakan bahwa negara –negara kota Yunani senantiasa diliputi pertentangan pertentangan ddan permusuhan yang amat meruncing.Perasaan bangga yang berlebihan dari warga Athena terhadap kotanya,menyebabkan sikapanya yang congakterhadap kaum barbar,menurut kodratnya ditakdirkan menjadi budak.Terdapat batas batas demokrasi di Athena seperti kedudukan kaum wanita,,warga asing,keberadaan para budak dan kehhidupan para petani yang jauh dari kota.
Kaum wanita sudah tentu tidak memiliki hak haj berpolitik.Tempat mereka adalah di rumah,mereka harus menyiapkan makanan dan mengasuh anak anak .Kaum laki laki pada umumnya tidak mau menerima mereka sebagai teman yang secara sosial dan intelektual sejajar.Tetapi rupanya secara teori dan praktek tidaklah sejalan.Ada bukti jelas bahwa kenyataannya lain sekali.Hampir semua keperluan hidup dan barang barang yang di pakai oleh keluarga Athena dibuat dirumah ,dibawah pengawasan ibu rumah tangga.
Para warga asing Athena yang lazim disebut orang orang metics,hanya menguasai aktivitas dalam dunia perdagangan dan pelayanan.Para budak sebagian besar didatangkah dari asia kecil dan daerah daerah laut hitam.Sebagian besar para budak itu bekerja sebagai pelayan rumah tangga,ada pula yang bekerja di daerah pertanian ,pertambangan ,membantu pekerjaan rumah tangga tuannya termasuk pemasak roti dan penenun.
Invasi politik yang dilakukan Athena ternyata tidak keseluruhan berhasil,apalagi menguntukan.Dalam Zaman Keemasan Athena pada masa pemerintahan Raja Pericles (461-429 sebelum masehi),ia dikenal sebagai seorang negarawan besar yang mengabdikan dan mempersembahkan Athena dalam periode setelah perang Persia.Tidaklah berlebihan jika ia dinyatakan atau dianggap sebagai penjelmaan semangat Athena pada masa keemasannya.Sebagai seorang keturunan bangsawan dari keluarga yang selalu pro demokrasi.



G.Sitem pemerintahan dan hukum di yunani
Antara wilayah – wilayah di Yunani tersebut sulit untuk berhubungan yang disebabkan oleh alam yang berbukit-bukit, sehingga jadilah kota – kota yang disebut Polis.
Ada dua polis yang terkenal :

1. Athena
Athena merupakan Polis yang menerapkan sistem Demokrasi. Sistem itu diperkenalkan oleh Solon (638 SM-559 SM). Dengan sistem itu, kekuasaan berada di tangan dewan rakyat. Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh sembilan orang Archon yang setiap tahun diganti. Para Archon diawasi oleh Aeropagus (Mahkamah Agung) yang para anggotanya berasal dari mantan anggota Archon. Athena banyak menghasilkan para filosof yang pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia hingga dewasa ini. Para Filosof itu antara lain sebagai berikut :
Ø  Tahles : Dia terkenal sebagai ahli matematika dan astronomi. Thales dikenal dengan perhitungannya tentang gerhana, menghitung ketinggian piramida dan menghitung bayangannya. Selain itu Thales berpendapat bahwa bumi ini berasal dari air.
Ø   Anaximander : Dia berpendapat bahwa segala apa yang ada di dunia ini berasal dari bahan tunggal yang bukan air. Selain itu, Anaximander berpendapat bahwa bumi itu seperti silinder yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada matahari.
Ø  Anaximenes  : Dia berpendapat bahwa bahan pembentuk alam adalah udara.
Ø   Pytagoras : Dia terkenal sebagai ahli matematika, dia percaya bahwa segala sesuatu itu pada aturannya menurut bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras berpendapat bahwa melalui pengetahuan tentang bilangan, kita akan memahami tentang
Ø  Heraclitus : Dia adalah seorang filosof mengembangkan pemikiran tentang logika.
Ø  Parmenindes : Filosof ini mengemukakan pentingnya logika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Ø  Hippocartus : Dia adalah seorang filosof yang ahli dalam bidang kedokteran.
Ø  Socrates : Filosof ini mengajarkan kepada murid-muridnya bahwa manusia dan lingkungannya merupakan subjek untuk mendapatkan pengetahuan tentang kebenaran.
Ø  Plato : Filosof ini berpendapat bahwa orang bisa berperilaku baik jika ia telah mempunyai persepsi perilaku apa yang disebut baik dan jahat. Plato juga berpendapat bahwa sumber kekuasaan adalah pengetahuan.
Ø  Aristoteles : Filosof ini mengembangkan ajaran tentang politik dan etika. Menurut Aritoteles, pada dasarnya setiap manusia memiliki hak yang sama yang harus diakui. Kebahagian menurut Aristoteles adalah terpenuhinya semua kebutuhan kita. Di bidang logika, Aristoteles mengembangkan silogisme.
Lahirnya tradisi intelektual dari bangsa Yunani disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini :
a)      Faktor geografis dari Yunani bergunung-gunung dan tidak subur. Hal ini memacu para penduduknya untuk berpikir dan berkreasi agar mampu bertahan hidup.
b)       Orang Yunani membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain seperti Mesir, Babylonia, dan yang lainnya, sehingga terjadi tukar-menukar pengetahuan
c)      Penduduk Yunani memiliki hak otonomi kemerdekaan dan kemakmuran di bidang ekonomi, sehingga mereka lebih berkonsentrasi untuk menumbuhkembangkan pengetahuan.
d)      Bangsa Yunani menghargai logika dan cara berpikir yang rasional.
e)      Bangsa Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan politik, ekonomi, dan sosial. Hal itu membuat mereka selalu berusaha untuk mencari pemecahan dalam setiap masalah yang muncul.



2. Spartha 
Pemerintahan Spartha didasari oleh pemerintahan yang bergaya militeristik. Pola ini diperkenalkan oleh Lycurgus tahun 625 SM. Pemerintahan dipegang oleh dua orang raja, sementara pelaksana tertinggi dipegang oleh suatu dewan yang bernama Ephor yang terdiri dari lima orang. Setiap Ephor memiliki dewan tua yang berusia lebih dari 60 tahun, yang bertugas untuk mempersiapkan UU yang diajukan kepada dewan rakyat (perwakilan dari semua warga kota). Para pemuda yang terseleksi secara fisik dan mental, dijadikan tentara. Keberadaan polis-polis di Yunani mengakibatkan mereka saling bersaing dalam memperebutkan hegemoni kekuasaan atas wilayah Yunani. Sehingga tidaklah mengherankan apabila di Yunani selalu terjadi peperangan di antara sesama polis-polis tersebut. Tetapi, datang tentara Persia yang akan menginvasi daerah Yunani, maka polis-polis yang ada di Yunani terutama Spharta dan Athena, bersatu untuk menghadapi Persia tersebut. Pertempuran antara Yunani dan Persia terjadi beberapa kali.
  1. Perang Persia Yunani I (492 SM). Peperangan antara Yunani dan Persia tidak terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan oleh badai dan terpaksa harus pulang kembali.
  2. Perang Persia Yunani II (490 SM). Pertempuran terjadi di Marathon, pertempuran itu berhasil dimenangkan oleh bangsa Yunani. Para prajurit Yunani harus lari sepanjang 42 km antara Marathon dan Athena dalam rangka berkonsolidasi dan meminta bantuan.
  3.  Perang Yunani dan Persia III. Bangsa Persia datang kembali, dan pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat dipukul mundur, namun Raja Spartha terbunuh dalam pertempuran itu.
Pada tahun 448 SM diadakan perdamaian antara Yunani dan Persia. Dengan menangnya Yunani atas Persia, maka hal ini membuat kemajuan, seperti pada kesenian dan ilmu pengetahuan serta adanya filosof – filosof. Hal ini membuat Sparta iri sehingga terjadi perang Peloponessos yang membuat Athena kalah sehingga membuat yunani terpecah – pecah. Dengan lemahnya Yunani membuat mudahnya Yunani ditaklukkan oleh kerajaan Macedonia di bawah pimpinan Philipus pada 338 SM.
BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
Peradaban Yunani lahir di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung Yunani merupakan tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi, serta pantai-pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun di Yunani.Pantai eropa lebih banyak tanjung daripada teluknya daripada asia dan juga antara wilayah – wilayah di Yunani tersebut sulit untuk berhubungan yang disebabkan oleh alam yang berbukit-bukit, sehingga jadilah kota – kota yang disebut Polis.






























DAFTAR PUSTAKA


*      Prof. Dr. J.M. Romein .(1969). Peradaban Eropa. Bandung:Ganaco
*      www.wikipedia yunani kuno.com
*      www.Sejarah peradaban yunani kuno.com




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar