BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Yunani merupakan sebuah negara kepulauan di Laut Medite-rania. Orang
Yunani menyebut nama negara mereka dengan sebutan Hellas, atau Ellada dan
menyebut diri mereka sebagai bangsa Hellen. Dalam bahasa Inggris negara
tersebut biasa disebut Greece. Kemungkinan besar Greece diambil dari sebuah
nama latin yaitu Graeco yang dikaitkan daerah semenanjung Apenina yang menjadi
koloni bangsa Yunani disebut dengan Magna Graecia. Kata Greece pertama kali
digunakan oleh bangsa Romawi untuk menyebut peradaban di Italia Selatan.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia biasanya disebut dengan Yunani yang
kemungkinan besar diambil dari kata Ionia yaitu salah satu suku bangsa yang
amat berpengaruh dalam sejarah Yunani
Yunani adalah salah
satu pusat peradaban tertua di eropa. Yunani terletak di sekitar Laut Tengah
yang sangat strategis dalam pelayaran.Bangsa Yunani terbentuk dari percampuran
bangsa pendatang dari laut Kaspia dan dan penduduk asli yang terdiri dari
petani.Yunani terletak di ujung tenggara di benua eropa.Sebagian besar
kepulauan di laut aegea dan laut ionia.
Batas – batas :
·
Di sebelah utara berbatas dengan Albania,
Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki di Daratan Eropa.
·
Di sebelah timur di kelilingi oleh Laut Aegea
·
Di
sebelah Selatan berbatas dengan Timur Tengah
·
Di Sebelah barat berbatas dengan Laut Ionia.
Secara
umum perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode,
yaitu sebagai berikut :
- Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800 SM.
- Fase ekspansi negara-negara kota atau fase kolonisasi polis-polis Yunani. Ekspansi polis-polis Yunani ke arah barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya)
- Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM)
- Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang di luar daerah Yunani itu sendiri.
B.
Rumusan Masalah
- Bagaimana sejarah yunani kuno?
- Bagaimana pertumbuhan negara Kota?
- Bagaimana perkembangan abad kolonisasi tahun 800-60 SM di Yunani?
- Bagaimana Sistem pemerintahan militer
Sparta?
- Bagaimana Sistem pemerintahan Athena?
- Bagaimana masa kejayaan Yunani?
C.
Tujuan
- Mengetahui bagaimana sejarah yunani kuno
- Untuk mengetahui perkembangan abad kolonisasi tahun 800-60 SM di Yunani
- Mengetahui pertumbuhan negara Kota
- Mengetahui Sistem pemerintahan militer
Sparta
- Mengetahui bagaimana Sistem pemerintahan Athena
- Mengetahui kemasyuran pada zaman Yunani
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Yunani Kuno
Yunani adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai
dari periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga
berahirnya Zaman
Kuno dan dimulainya Abad Pertengahan Awal.Peradaban
ini mencapai puncaknya pada periode Yunani
Klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. Pada periode
klasik ini Yunani dipimpin oleh negara-kota Athena dan berhasil
menghalau serangan Kekaisaran Persia. Masa keemasan Athena berakhir
dengan takluknya Athena kepada Sparta dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring
penaklukan oleh Aleksander Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal
sebagai peradaban Hellenistik, berkembang mulai dari Asia Tengah
sampai ujung barat Laut Tengah.
Istilah "Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang
menggunakan bahasa Yunani pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya
terbatas pada semenanjung Yunani modern,
tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani, di antaranya Siprus dan Kepulauan
Aigea, pesisir Anatolia (saat itu disebut Ionia), Sisilia dan
bagian selatan Italia
(dikenal sebagai Yunani Besar), serta pemukiman Yunani lain yang
tersebar sepanjang pantai Kolkhis, Illyria, Thrakia, Mesir, Kyrenaika, Galia selatan, Semenanjung Iberia timur dan timur laut, Iberia, dan Taurika.
Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar
bagi Peradaban Barat. Budaya Yunani memberi pengaruh kuat bagi Kekaisaran
Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain Eropa. Peradaban
Yunani Kuno juga sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan,
filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat,
dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18
dan ke-19
di Eropa dan Amerika.
Peradaban Yunani lahir
di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung Yunani merupakan
tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurang yang
terjal, gunung-gunung yang tinggi, serta pantai-pantai yang curam dan
terjal. Hujan sangat jarang turun di Yunani.Pantai eropa lebih banyak
tanjung daripada teluknya daripada asia.
Di belakang teluk yang
jauh masuk ke darat itu kita lihat kota-kota yunani yang di pisahkan oleh
pegunungan tinggi dari daerah belakangnya,dan lereng pegunungan itupun hanya
menghasilkan anggur sedikit atau dipakai sebagai tempat mengembalakan
kambing.karena itu penduduk pesisir telah lama mengarahkan pandangannya kelaut,telah
lama mereka mengadakan hubungan dengan pesisir sana lautan tengah dan laut
hitam yang kaya itu.
Artinya polis-polis
yunani yang timbul sebagai pelabuhan dagang itu lama-lama lepas dari suku
bangsanya,yang hidup bertani itu,lepas dari tradisi lama. Polis atau
Negara-kotakecil itu di diami oleh masyarakat merdeka,yang mempunyai
pemerintahan sendiri. Walaupun mereka lepas dari daerah sekitarnya,tak dapat
dikatakan mereka menyendiri dan picik pandangannya.
Sebab pada bagian
pesisir ,polis itu terbuka bagi hubungan dengan seluruh dunia,yang diketahui
bangsa yunani itu. Mengapa justru bangsa yunani sampai pada cara hidup baru dan
bentuk organisasi baru itu? Hal itu ternyata terjadi bukan secara kebetulan
saja. Bangsa yunani bukan bangsa asli ditempat itu .Mereka datang dari utara
kira-kira 1400SM. Dalam perjalanan itu saja mereka telah terpaksa memutuskan
hubungan dengan yang lam.Perpindahan itu tidak terjadi sekali saja.
Di sepanjang pesisir
asia kecil yang banyak pula tanjung dan teluknya mereka mendirikan
tempat-tempat berdagang dengan dunia timur.Pos-pos terdepan itu kemudian
menjadi koloni yunani. Koloni tadi bukanlah tempat bertahan,dari apa yang
sekarang kita sebut kekuasaan “colonial”,melainkan kota-kota merdeka seperti di
tanah air sendiri . Memutuskan hubungan lama dengan bangsa dan keluarga itu
pasti di rasakan oleh bangsa yunani sebagai lepas dari kongkongan,tetapi juga
lepas dari ikatan ,seuatu yang mencemaskan ,sebab dalam hati kecilnya manusia
takut akan hal-hal tanpa tradisi. Rasa tidak pasti itulah mendorong mereka
mencari nilai-nilai baru,mencari kepastian baru. Usaha mencari itu menjadi
perangsang penting bagi peradapan.
Corak peradaban yunani
berbeda dengan peradaban-peradaban yang ada sebelumnya, seperti peradaban
mesir, babylonia,dan Persia. Peradaban yunani bercorak kekotaan,burjuis,dan
duniawi kekotaan artinya: polis yunani itu merupakan sebuah Negara kecil yang
merdeka,tidak merupakan sebagian dari sebuah kerajaan besar. Burjuis dan
duniawi maksudnya adalah yang menjadi pendukung kebudayaan bukan suatu golongan
yang dilindungi oleh raja,melainkan penduduk kota itu sendiri.
Jika dilindungi oleh
raja orang akan bergantung pada raja,dan golongan pendeta akan penting
peranannya. Bangsa yunani memang ada kaum pendetanya,tetapi golongan itu bukan
golongan tertutup, dalam lapangan politik dan kebudayaan tak ada kekuasaan atau
pengaruhnya.
v
Perang Lelantin (710–650
SM)
adalah konflik yang berlangung pada masa ini dan merupakan perang
tertua yang berhasil terdokumentasikan dari masa Yunani kuno. Konflik ini
adalah pertikaian antara Polis (negara kota) Khalkis dan Eretria dalam
memperebutkan tanah Lelantina yang subur di Euboia. Kedua kota
itu menderita kemunduran akibat lamanya perang, meskipun Khalkis menjadi
pemenangnya.
Kaum
saudagar berkembang pada paruh pertama abad ke-7 SM, ditunjukkan dengan
diperkenalkannya mata uang koin sekitar 680
SM. Hal ini nampaknya menimbulkan ketegangan pada banyak negara kota. Rezim kaum
aristokrat yang secara umum memerintah polis kini terancam oleh para
saudagar kaya, yang pada gilirannya menginginkan juga kekuasaan politik. Sejak
tahun 650 SM, para aristikrat harus berusaha supaya tidak digulingkan dan
digantikan oleh tiran
populis. Kata ini berasal dari
kata Yunani non-peyoratif,
τύραννος "("tyrannos"), bermakna 'penguasa tidak sah', meskipun
gelar ini berlaku baik untuk pemimpin yang bagus maupun yang buruk.
Populasi yang bertambah dan kurangnya lahan nampaknya telah memicu
perselisihan internal antara kaum kaya dan kaum miskin di banyak negara kota.
Di Sparta, Perang Messenia terjadi
dan akibatnya Messenia ditaklukan dan
penduduknya dijadikan budak. Perang ini dimulai pada paruh kedua abad ke-8 SM,
dan merupakan suatu tindakan tanpa pendahulu di Yunani kuno. Praktik ini
memungkinkan terjadinya revolusi social. Penduduk yang diperbudak, yang
kemudian disebut helot,
dipaksa untuk bertani dan bekerja untuk rakyat Sparta, sementara semua lelaki
Sparta menjadi prajurit dan masuk ke dalam Pasukan
Sparta. Ini telah menjadikan Sparta sebagai negara yang termiliterisasi
secara permanen. Bahkan orang kaya juga harus hidup dan berlatih sebagai
prajurit seperti halnya kaum miskin. Penyetaraan ini bertujuan mengurangi
potensi terjadinya konflik sosial antara kaum kaya dan kaum miskin. Reformasi
ini disebut-sebut dilakukan oleh Lykurgos dari Sparta
dan kemungkinan selesai pada 650 SM.
Athena menderita krisis tanah dan pertanian pada akhir abad ke-7 SM
dan lagi-lagi mengalami perang saudara. arkhon (hakim kepala) Drako membuat beberapa perubahan
terhadap kode hukum pada 621 SM, tapi tindakan ini gagal meredakan konflik.
Pada akhirnya reformasi terjadi berkat Solon (594 SM), yang
memperbanyak tanah untuk orang miskin tapi menempatkan kaum aristokrat sebagai
pemegang kekuasaan. Reformasi ini cukup membuat Athena stabil.
Pada abad ke-6 SM
beberapa negara kota telah tumbuh menjadi kekuatan dominan Yunani, antara lain
Athena, Sparta, Korinthos,
dan Thebes.
Masing-masing menaklukkan wilayah pedesaan dan kota kecil sekitarnya. Sementara
Athena dan Korinthos juga menjadi kekuatan maritim dan perdagangan terkemuka
B. Kolonisasi di Yunani tahun 800-60 SM
Awal kolonisasi di Yunani merupakan suatu periode
yang menggantikan orang orang Yunani menyatukan pengawasan mereka atas wilayah
wilayah yang didapat dari orang orang Agea. Juga merupakan akhir zaman rezim
patriarkhat dari masa Homerus. Pada abad VIII dan VII sebelum masehi, setiap
polis memiliki koloninya masing masing, yang biasanya merdeka penuh dan tidak
tergantung pada kota induknya.
Latar belakang kolonisasi yang dilakukan oleh
bangsa Yunani pesisir tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan ekonomi yang
begitu pesat menandai abad kolonisasi setelah masa Homerus. Perdagangan dan
pertanian tumbuh dengan subur, penduduk bertambah secara terus menerus. Banyak
orang Yunani sebelum tahun 600 sebelum masehi bermukim disekitar tempat tempat
perdagangan di pantai pantai laut Hitam, Aegea dan semua bagian Mediterania.
Pedagang banyak memperoleh keuntungan membawa hasil hasil pertanian atau ada
diantara mereka yang telah mapan dalam perdagangan.
Pertumbuhan perdagangan orang orang Yunani pada
sekitar tahun 600 sebelum masehi, juga didorong oleh masuknya sisitem ekonomi
uang sehingga terjadilah perubahan sosial dari tahun 700-500 sebelum Masehi,
merupakan abad besar bagi kolonisasi wilayah Yunani. Di negara kota memiliki
jenis mata uang sendri dengan urutan nilai mata uang tersendiri.
Perkembangan penduduk yang pesat menyebar
diberbagai negara kota., bagi bangsa Yunani dapat menimbulkan permasalahan
tersendiri. Masalah kekurangan tanah yang
subur untuk dapat diperluas sebagi tanah pertanian tentu saja dapat diupayakan
dengan cara merampas tanah bangsa bangsa disekitarnya. Tetapi cara pemecahan
ini kurang memuaskan. Seluruh penduduknya dapat dijadikan budak, seperti yang
dilakukan oleh orang Sparta terhadap orang Messenia tetangganya. Tenaga mereka
diperlukan untuk menggarap tanah yang dirampas. Berarti mereka juga harus memberi makan terhadap para penduduk yang
dijadikan budak. Mereka mengerti bahwa upaya memerangi negara tetangga ternyata
tidak dapat menyelesaiakan masalah tanah dan mencukupi pangan. Dengan modal
pengalaman sebagai pelaut serta pengetahuan di bidang niaga, pemerintahan
Yunani menghimpun para perantau dan mengirim dan mengirim mereka keluar negri
agar berdiam kenegri yang jauh. Tindakan ini mengurangi pengurasan makanan di
yunani dan sekaligus memberikan sumber sumber energi baru penghasilan makanan
serta bahan mentah yang tidak terdapat di Yunani. Proses yang dimulai pada
tahun 800 sebelum masehi ini berlangsung terus selama dua abad tanpa putus
putus, menandai terjadinya proses kolonisasi sebagai abad besar.
Boleh jadi motif kolonisasi merupakaan ekspresi
dari selera orang orang Yunani melakukan petualangan dan eksploitasi untuk
lebih memantapkan posisi suatu negara kota. Kondisi politik dan ekonomi yang
keras akibat terjadinya persaiangan antar negara kota di Yunani mendorong terjadinya
peperangan antar polis, yang nantinya kelak dapat menghancurkan pemerintahan
Yunani sendiri. Berbagai permusuhan kadang kadang sempat menimbulkan peristiwa
peristiwa berdaarah, menyebabkan Yunani terpecah menjadi banyak negara kota
yang jumlahnya tidak terkira banyaknya.
Upaya
pemerintah Yunani dalam mengatasi problem penduduk melalui migrasi disertai
impor pangan. Maka tekanan penduduk yang berlebihan dapat diredakan. Namun,
ekspansi perdagangan dari luar menyebabkan timbulnya tekanan baru lagi. Dalam
usaha menaikkan ekspor minyak zaitun dan buah anggur yang dibutuhkan unyuk
membayar impor ikan dan biji bijian, maka para petani makin memusatkan diri
padapeningkatan buah anggur dan zaitun. Dalam hal ini petani kaya semakin
teruntungkan karena mereka mampu memelihara pohon zaiitun yang memerlukan
pemeliharaan dan masa tanam yang lama sebelum dapat dipetik buahnya.
Sebaliknya, bagi para petani miskin tidak mampu melakukan hal itu dan terpaksa
harus berhutang kepada para petani kaya. Pinjaman itu biasanya dibebani bunga
yang tinggi, maka peminjam sering tidak mampu melunasinya. Kadang kadang hal
ini mereka harus kehilangan kebun dan kebebasan dirinya, sehingga mereka
terpaksa bekerja di kebun petani kaya. Lebih lebih saat diperkenalkan mata uang
logam sebagai mata uang, masalah agraria semakin rumit. Petani miskin semakin
bingung adanya mata uang baru itu. taksiran mereka terhadap mata uang itu begitu
rendah sehingga petani miskin hanya memperoleh sedikit hasil panen yang mereka
jual di pasar.
Proses
pemiskinan terhadap pertani, sementara itu perkembangan perdagangan asing
menimbulkan pula muncul nya kelompok sosial baru. Kelompok sossial pertama terdiri
dari kelas pengusaha, pemilik pemilik kapal, penenun pembuat keramik, dan
pandai besi. Kelompok sosial kedua adalah kelas pekerja, buruh pelabuhan serta
pelaut. Keduanya tidak senag terhadap kekuasaan poloitik berada ditangan
aristokrat dan para pemilik tanah kaya.
Kolonisasi
yunani juga diikuti oleh persebaran religinya diberbagai wilayah Aegean dan
laut Mediterania. Kolonisasi yunani di wilayah italia misalnya, pemerintah
Yunani telah mendirikan Kuil Poseidon di Paestum.
C. Pertumbuhan Negara Kota
Sekitar tahun
800 SM, masyarakat desa Zaman Homerik didapati suatu organisasi klan yang
nantinya akan merupakan unsur penting dalam unit politik yang lebih besar.
Masyarakat Yunani dalam memperkokoh pertahanan dan keamanan, mendirikan benteng
disuatu tempat yang tinggi, yang biasanya daerah perbukitan, disitu mulai
tumbuh suatu kota sebagai pusat pemerintahan untuk seluruh masyarakat. Negara
kota merupakan suatu unit masyarakat politik yang berkembang diwilayah yunani.
Terjadinya
suatu rvolusi negara kota pada waktu didirikannya hanya berfungsi sebagai pusat
pemerintahan saja. Orang Yunani menyebut Setiap negara kota adlah polis. Polis
terdiri dari suatu kota yang dikelilingi oleh tanah tanah pertanian. Kemudian,
di dalam pertumbuhannya negara kota merupakan pusat dalam segala kehidupan
masyarakatnya. Negara kota juga mencakup daerah sekitarnya dan merupakan tempat
pertemuan bagi rakyat yang hidup didalam dan di luar bentengnya. didalam negara Kota orang melangsungkan urusan
dagang, menggarap kerajinan, melakukan upacara, perayaaan ,membicarakan dan
menyelesaikan masalah kepentingan umum. Penduduknya meliputi orang kota, desa
serta para pelaut didaerah pantai seperti Korbutus dan Athena.
Pertumbuhan
negara negara kota Yunani pada hakikatnya didorong oleh kebangkitan
perekonomiannya. Semenjak terjadinya perubahan sosial tahun 700 sebelum masehi
sampai tahun 500 SM, akibat masuknya sistem ekonomi uang, maka negara kota
kemudian diartikan lebih luas tidak hanya sebagai pusat pemerintahan saja.
Dalam
membicarakan pertumbuhan negara kota Yunani, kiranya perlu mengetahui bagaimana
tahapan tahapan dalam pertumbuhan negara kota itu sendiri. Terdapat 4 tahapan
dalam pertumbuhan negara kota di Yunani yaitu, (1) Negara kota yang diwakili
oleh masyarakat suku, seperti yang digambarkan oleh Homerus dalam ILLiad dan
Odyssey, (2) negara kota yang ditandai oleh kekuasaan kelompok kecil para
bangsawan yang telah merampas kekuasaan dari tangan raja , (3) perjuangan
antara rakyat dan kaum bangsawan ,ditandai oleh timbulnya tiran yang didukung
rakyat kareena mereka membuat berbagai program untuk memperbaiki berbagi
kesewenangan dan kelemahan rezim sekelompok kecil bangsawan yang telah tumbang.
(4) periode demokrasi bagi warga kelas Yunani, periode kepemimpinan negara kota
Athena dalam kehidupan politik ekonomi dan kultural.
Berdasarkan
tahapan tahapan dalam pertumbuhan negara kota Yunani,dapat digambarkan bentuk
pemerintahan yang ada pada masa itu. mengikuti Zaman Homerik sebagai tahap awal
dari pertumbuhan negara kota, mulai bercokol sekelompok kecil kaum bangsawan
yang membentuk pemerintahan Oligarkhi, telah menggantikan monarki lama. Hampir
disemua negara Yunani, kecuali Sparta dan Tesalia, raja raja kecil yang
bertahta berdasar tradisi diturunkan atau disusutkan menjadi kepala negara yang
hanya merupakan lambang. Sparta dengan sikap koserfatifnya yang ketat, masih
melestarikan sistem dua raja sejak zaman klasik, sedangkan Tesalia dengan
masyarakat agrarisnya yang terdiri dari para tuan tanah mempertahankan sistem
kerajaan sampai abad ke V SM. Diberbagai negara kota lain, raja dicopot
berdasarkan alasan yang benar, yaitu karena penyalahgunaan wewenag dan
kekuasaaan , meskipun sebagai satu satunya pemegang adat dan hukum ia tidak
harus mengikuti tata tertib tertentu.
Pemerintahan
Oligarkhi telah menggantikan pemerintahan oleh seorang penguasa tunggal ke
pemerintahan yang di pegang oleh sekelompok kecil orang. Penguasa baru terdiri
dari sekelompok kaum bangssawan itu merasa dirinya masih keturunan para
pemimpin pasukan yang merebut tanah dan menjadi tuan tanah pada masa “Abad
Gelap”. Semula hanya pemilik tanahlah dapat digolongkan sebagai kuam bangsawan,
kemudian beberapa pedagang serta perajin kayu diterima dalam kelompok itu.
Pada masa
pemerintahan Oligarkhi, para bangsawan itu pernah menghadapi serangan oleh para
petani yang terlibat oleh hutang dan juga dari kelas pedagang. Disamping itu
mereka para bangsawan, sering tidak memiliki pemimpin militer yang tangguh yang
dapt mempertahankan kota kota mereka dalam perang perang lokal.
Kaum bngsawan
yang memimipin pemerintahan negar kota menganggap dirinya merupakan manusia
unggulan dan mereka hanya mau beraul dengan gol mereka sendiri. Tetapi karena
tidak ada keseimbangan para bangsawan dan rakyat, pemerintah Oligarkhi
diberbagai negar kota satu demi satu jatuh dan muncullah penguasa yang
mengambil kekuasaaan itu. bentuk pemerintahna yang baru itu disebut TIRANI.
Dibawah kekuasaan pemerintah TIRANI sistem pemerintahan kota mulai tertatadan masyarakat di negara kota
kehidupannya bnayak yang kaya .
Abad Tirani
berlangsung dr tahun 650-500 SM,
Menandai masa
zaman kolonisasi menjadi zaman kejaayaan bagsa Yunani. Walaupun sistem
emerintahan Tirani sudah berkembang dengan bagus masyarakat Yunani masih
menginginkan tersusunnya pemerintahan yang demokratis.
Dala zaman
Klasik mereka mengakui bahwa nenek moyang mereka adalah orang Indo Eropa
seperti suku bangsa Aelia, Ionia dan doria. Ini dikaitkan dengan adanya
gelombang invasi orang orang eropa ke Yunani. 3 rumpun bangsa itu memiliki
kultur bahasa yang sama. Attika merupakan negara besa di wilayah Yunani.
Penduduk negara kota dibedakan menjadi tiga kelompok. Budak merupakan kelas
terendah dan sepertiga penduduk yunani adlah para budak.kelas ke 2 adlah
golongan bangsa asing yang disebut metics. Didalam masyarakat kota Yunani,
wanita tidak mempunyaihak bersuara.
D.PEMERINTAHAN MILITER SPARTA
Negara kota
Sparta lebih menitik beratkan pada angkatan bersenjata dengan para prajurit
yang gagah berani dan tahan menderita. Para warganya sangat patriotic sekali. Pengembangan
segi militer semata-mata telah mengabaikan segi-segi kehidupan , seperti dalam
kehidupan seni..
padawaktu
terjadi perkembangan ekonomi yang kemudian menimbulkan perubahan social bagi
para warga kota Yunani. Sparta tetap terbelakng dibidang ekonomi meskipun
tanahnya subur dan mempunyai potensi tanah yang mengandung besi.Orang-orang
Sparta hanya melihat perkembangan perdagangan dan industrinya serta segi
kebutuhan militernya.Asal kebutuhan militernya sudah terpenuhi berarti ekonomi
mereka sudah berkembang. Lama setelah uang emas dan perak beredar disetiap
Negara kota yunani, orang-oarang Sparta masih mempergunakan batangan logam yang
tida praktis sebagi mata uang untuk membuat orang-oarang supaya tidak suka
mengumpulkan kekayaan guna mendukung kesiapan angakatan perangnya75.
System ekonomi
pemerintahan Sparta sering kali digambrakan oleh para sejarawan modern sebagai
system ekonomi komunis.Semua produksi Negara dikerjakan oleh para helot dan
mendasrkan pada hasil tanah, secara kolektif untuk kepentingan Negara.Setiap
lelaki Sparta harus dicukupi kehidupannya ditangsi-tangsi miloter yang mereka
miliki. Esensi system ekonomi komunis termasuk adanya doktrin, bahwa
alat-alat produksi dimiliki oleh Negara, bahwa tidak satupun akan bisa hidup
dengan cara mengeksploitasi buruh yang satu dengan buruh yang lain dan semua
telah tertata dalam system yang dapat menguntungkan masyarakat dan Negara
sehingga kemakuran dapat memberikan adil terhadap warganya sesuai dengan bagian
kebutuhanya77.
Perdagangan dan
industry Sparta semata-mata ditunjukan untuk memperkuat Negara militer.Para
helot telah menghasilkan keperluan hidup bagi tuannya dan hak-hak istimewa
berpolitik hanya dimonopoli oleh sekelompok kecil para bangsawan Sparta.Dengan
berbentuk militerisme, Sparta menempatkan para polisi rahasia, penguasa berada
di tangan sekelompok kecil orang, dan corak system ekonomi tertutup.
Pemerintahan
militeristik Sparta menempatkan para pasukan menjadi kekuatan militer utama di
yunani. Sparta nantinya, menjadi pemimpin persekutuan peloponesia merupakan
aliansi militer benyak Negara kota, termasuk Negara kota Corinth.
E.Pemerintahan Athena
Negara kota Athena
terletak diwilayah yunani timur, hanya beberapa mil dari laut Aegea. Tepatnya
diwilayah Attika, semenanjung yang berbetuk segitiga . Athena ini mengontrol
hampir seluruh daerah semenanjung tersebut dan juga Athena merupakan gabungan
dari berbagi Negara kota attika yang kecil-kecil yang muncul selama beberapa
waktu setelah pembentukan sejarah yunani berlangsung. Dapat dikatan, Athena
sebagai suaka bagi penduduk distrik yunani yang lain, disitu berkumpul
bermacam-macam penduduk. Aktifitas pertanian, industry,pertukangan, dan
perdagngaan khususnya melalui lau, menyatu di Athena. Tentu saja hal ini
mendorong penduduk Athena berpotensi konflik.Pertentangan timbul antara
keluarga yang lebih kaya dengan yang lebih miskin.
Penduduk
Athena berdasar posisi local dan cara hidupnya yang ditunjukkan oleh posisi
tersebut, dapat dibedakan atas tiga kelompok, yakni: (1) kelompok orang pediaea,
mereka mendiami dataran rendah,kaya, dan aristokratik (2) kelompok orang
diacria, sebagai penghuni pegunungan, petani anggur dan buah zaitun, dan
penggembala lembu yang merupakan golongan yang paling besar (3) kelompok orang
paralia, sebagai penghuni pantai, ada yang menyebut kelompok ke tiga ini di
sebut sebagai kelompok tengah80.
Kemakmuran
wilayah athika Nampak dalam potensi alamnya yang mengandung hasil
tambang,sementara itu para petani dengan baik sekali mengerjakan tanah
pertanian sebagai sumber kehidupan wilayah itu81. Athena berhasil
mengembangkan perdagangan yang mendatangkan kemakmuran serta mendasarkan pula
pada budaya kota.
Berkembangnya
hasil perkembangan Athena berupa di dudayakannya komoditi anggur dan minyak
zaitun, menjadikan Athena sebagai Negara yang bercorak kapitalistik. Sementara
itu, seperti Negara kota lainnya, Athena juga mendasarkan pada pemerintahan
yang bercorak monarkhi.
Menurut
asal usul timbulnya Negara Athena, kiranya tidak dapat dilepaskan dengan peran
solon (594 sebelum masehi), seorang bangsawan, yang telah mengantar Athena ke
dalam langkah-langkah awal menuju demokrasi.Ia memang bukan seorang tiran
karena ia memperoleh kakuasaan secara legal. Solon melarang undang-undang
buatan draco yang mensyahkan praktek-praktek pinjaman uang yang dilakukan oleh
kaum aristocrat. Ia melarang hutang yang ditanggung para petani dan
mengembalikan harta kaum tani yang telah di jadikan tanggungan hutang. Untuk
mencegah terjadinya penumpukan kekayaan pribadi, solon membatasi jumlah pemilikan
tanah oleh seseorang82.Agar petani tidak jatuh dalam hutang peminjam
hutang, hendaklah mereka mengkhususkan menanam pohon anggur, tanaman zaitun,
buah-buahan lain atau menjadi pengrajin atau pedagang. Demikian pula
memperbaiki sector ekonomi, ia melarang mengekspor gandum83,
sedangkan untuk komoditi minyak zaitun pemerintah mendorong untuk bahan ekspor.
Pemerintahan
demokratip yang di ciptakan solon, antara lain Nampak ketika ia melakukan
pembaharuan politik Athena. Ia tidak hanya melucuti privilese ekonomi namun
juga priviles politik dari luar aristocrat. Ia membentuk dewan areopagus yang
terdiri dari para archon sebagai penyebab eksekutif yang di pilih oleh majelis.
Dewan areopagus merupakan dewan yang amat penting dalam pemerintahan, dewan itu
meneruskan keberadaannya sebagai lembaga pemerintah yang memiliki wewenang
dalam membuat suatu kebijakan dan merupakan pemegang kekuasaan yudikatif84.
Dalam prakteknya yang bisa terpilih duduk dalam dewan areopagus, hanyalah para
aristocrat yang besar dan kaya itu atau para pengusaha sukses.
Berbagai
perubahan yang dilakukan oleh solon untuk membentuk system oligarkhi yang
liberal, ia mengeluarkan penyesuaian-penyesuaian untuk menyempurnakan kondisi
politik dan ekonomi Negara, diantaranya : (1) menyusun dewan baru, yang yang
diseut Dewan Empat Ratu Orang, yang anggotanya dipilih oleh majelis, kemudian
mengijinkan para pengusaha duduk sebagai anggota dewan; (2) warga yang miskin
tetap tidak memiliki hak untuk dipilih; (3) semua warga Athena terbuka untuk
masuk dalam majelis.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa pembaharuan konstitusi solon, merupakan langkah yang
pasti untuk menuju kepemerintahan demokrasi, meskipun solon tidak berhasil
membawa perdamaian dinegara kotanya.Para warga yang miskin mersa kecewa karena
mereka mengharap mengharap dapat memperoleh redistribusi tanah, sementara itu,
dari kaum pengusaha dan bangsawan merupakn kelompok yang berkuasa dianggap
menghalang-halangi terhadap keinginan mereka86.
Refomasi
politik solon mencakup diperkenalkannya para pemilik tanah yang menentukan
tingkatan dan partisipasi politik yang tersedia bagi warga serta menggantikan
kelahiran dengan kekayaan sebagi kriteria bagi kekuatan politik.Pembentukan
dewan baru, yang mempersiapakan dan membahas agenda-agenda majelis, jika otentik
pasti telah meningkatakan otoritas dan menciptakan perimbangan dengan Dewan
Areoupagus aritokrat tradisional.Oleh karena itu solon memformalisasi, paling
tdak sacara minimal, pertemuan-pertemuan dan kekuasaan dari majelis87.Secara
keseluruhan, kebijaksanaan solon memperlihatkan pemikiran yang dihadapinya,
bersifat integrative, berusaha menciptakan perimbangan.Ia mengakui kebutuhan
untuk membrikan kepada demos bagian dari kekuasaan dan tanggung jawab tanpa
menghalangi kepemimpinan aristokratis.
Negarwan
pertama setelah solon adalah Pisistratus.Ia seorang aristocrat cemerlang.
Sedikt berbeda dengan solon, ia adalah benar-benar seoarang tiran menurut
ukuran bangsa yunani. Pada tahun 560 sebelum masehi, setelah solon mengundurkan
diri, ia merebut kekuasaan. Untuk mendapatkan dukungan dari warganya, ia
menjajikan pelunakan undang-undang tanahdan janji itu dia lakukan88.
Ia mulai memerintah dari tahun 561-527 sebelum masehi, selama masa
pemerintahanya yang perlu diketahui adalah ia telah mempercantik kota, mendukung
kemajuan seni sastra, memajukan drama, dan pada athun-tahun terakhir masa
pemerintahannya, Pisistratus membentuk panitai ahli untuk menerbitka naskah
illiad dan oodyssey yang baku. Dibawah pemerintahannya Athena mempererat
hubungannya dengan lonia, sehingga memperluas pengaruh kota itudi daerah laut
aegea89.
Setelah
meninggal, pesistratus digantikan oleh kedua puteranya, yakni Hippias dan
hipparkhus, tetapi ke dua puteranya itu tidak melaksanakan kebijaksanaan dan
meniru ayahnya. Pada tahun 514 sebelum masehi, hipparkhus, sang adik, di bunuh
dan pada tahun 510 sebelum masehi, hippias disingkirkan oleh kelompok
bangsawanathena yang diusir kepembuangan pada masa pemerintahan ayahnya. Para
bekas orang buangan itu dibantu oleh Sparta, karena mengharapkan agar bentuk
pemerintahan tirani diganti oleh pemerintahan yang lebih cocok dengan selera
mereka. Tetapi, ternyata jatuhnya hippias disusul oleh perubahan besar-besaran
yang tidakk menguntungkan bagi fihak Sparta.
Sepeninggalan
hippias terjadi perselisihan di antara golongan aristokrasi di Athena dalam
berbuat kekuasaan. Satu di antara kelompok aristocrat itu adalah Cleisthenes,
dari keluarga Hemaeonoid, ia ingin segera menyelesaikan perselisihan yang dapat
membahayakan Negara tersebut. Ia menyatakan dirinya sebagai pemenang setelah
memperoleh dukungan dari earga kota90. Ia dikenal sebagai seorang
aristocrat liberal, memperoleh jabatan tinggi secara legal pada tahun 508
sebelum masehi, mempercepat peralihan kekuasaan politik yang semula berada di
tangan sekelompok pendukung oligarkhis ke pemerintahan yang demokratis. Ia
mengurangi pengaruh Dewan Aeroupagus yang yang masih oligarkhis itu dan pada
waktu yang bersamaan, ia meningkatkan fungsi organ-organ pemerintahan yang
lebih berorientasi kepada rakyat kebanyakan.
Ia
dapat mereorganisasi konstitusi dalam tahun 508 sebelum masehi. Konstitusi
perbaikan dari Cleisthenes, dari waktu ke waktu mengalami perubahan meskipun
perubahan itu dirasakan kecil, seperti adanya penambahan jumlah anggota dewan
pemerintah yang dipilih juga jumlah kewajiban membayar pajak .pada masa
pemerintahan Cleisthenes, dapat di pelajari lembaga-lembaga politik yang telah
disusunnya. Dapat dikatakan bahwa kota Athena merupakan contoh terkenal dari susunan pemerintahan yang demokratis91.
Menurut
konstitusi Cleisthenes, semua warganya laki-laki dewasa dengan sendirinya
menjadi anggota dewan dan boleh ikut serta mengurus Negara.Orang Athena
benar-benar bangsa bahwa pemerintahan mereka memberikan kesamaan di hadapan
hokum, kesamaan kekuasaan dan kebebasan berbicara92.Perubahan dasar
dalam konstitusi yang dibuat Cleisthenes adalah mematahkan berlangsungnya
system warisan berdasarkan suku bangsa. Kepemimpinan politik berdasar keluarga
aristokratis yang semula memiliki hak-hak istimewa sebagai pemimpin
religious-politik, oleh Cleisthenes secara radikal semua fungsi politik yang
diwakili oleh para suku bangsa lain dicabut.
Lembaga-lembaga
politik sebagai suatu ciri dari susunan pemerintahan yang demokratis Nampak
pada dewan Ecclesia, tugas badan ini menyerupai tugas perundang-undangan badan
legislative di Zaman Modern, semua warga kota berhak mengambil bagian. Seluruh
warga Negara laki-laki Athena yang telah mencapai usia dua puluh tahun
merupakan anggota Ecclesia. Dewan Ecclesia bersidang sepuluh kali setahun,
tetapi dalam keadaan yang luar biasa dapat di adakan siding pula.Pertemuan
dewan Ecclesia biasanya diadakan di suatu tempat yang di sebut Pniles, suatu amfiteater alam pada salah
satu bukit di sebelah barat Akropolis248.Oleh karena itu, yang menarik
perhatian dalam mempelajari lembaga-lembaga politik yang ada, bahwa dalam
pemerintahan di Athena, bukanlah dewan yang terdiri dari seluruh rakyat,
melainkan alat politis yang dirancanakan supaya para hakim dan lain-lain
pejabat bertanggung jawab kepada dan di awasi oleh dewan tersebut. Sesuai
dengan politik ini sesuai pada umumnya badan-badan pengadilan tidak terdiri
dari seorang hakim, tetapi mempunyai anggota sepuluh orang hakim, yang
masing-masing di pilih dari suku-suku yang terdapat di kalangan warga kota.
Dalam
melaksanakan pemerintahan di daerah, Athena dibagi dalam seratus deme.Setiap
deme merupakan kesatuan yang terkecil bagi pemerintahan daerah. Keanggotaannya
dalam deme ini turun temurun dan meskipun seorang Athena pindah dari satu
bagian kotake bagian lainnya, ia tetap menjadi anggota deme dari mana ia
berasal. Oleh karenanya, meskipun deme itu adalah suatu daerah sistemnya tidak
sepenuhnya merupakan suatu perwakilan kedaerahan.
Dalam melaksanakan roda
pemerintahan dalam Negara, tedapat suatu badan yang bernama dewan lima ratus
dan makhamah-makhamah dengan jurinya yang terdiri dari rakyat banyak249.
Cara pemilihan untuk mendapat calon-calon yang bisa duduk dalam berbagai macam
badan pemerintahan di pusat, dilakukan melalui campuran antara cara pemilihan
dan system undian. Setiap daerah itu lazimnya di sebut deme, mereka memilih
sejumlah calon pejabat dengan jalan undian. Pengisian jabatan dengan jalan
pemilihan dan undian di anggap sebagai cara yang paling demokratis karena
memberi kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk menduduki suatu jabatan.
F. ZAMAN PERICLES
Demokrsi Athena mencapai puncaknya pada masa
pemerintahan Pericles (461-429 sebelum masehi).Kemashuran Pericles dalam sejarah Yunani sering dinamakan zaman
Pericles.Cita –cita politik dengan nilai yang sangat tinggi didambakan
Pericles.Lembaga yang disusun negara adalah merupakan alat untuk mencapai
kehidupan demokrasi.Pericles dikenal sebagai pemuka faham demokrasi,tercermin
dalam isi pidatonya yang amat terkenal,untuk menghormati para prajurit yang
gugur dalam tahun pertama peperangan besar melawan Sparta.Pericles menguraikan
tentang sitem Athena yang bersifat demokratis karena pemerintahan berada di
tangan banyak orang bukan berada di tangan sekelompok kecil orang.Hukum yang
dibuat negara berlaku umum,menjamin keadilan yang sama bagi setiap
orang.Masalah kemiskinan bukan merupakan rintangan untuk memperoleh perlakuan
adil.
Tujuan utama pidato Pericles untuk
memberikan kepada para pendengarnya,kesadaran terhadap kota itu sendiri sebagai
milik mereka yang paling berharga dan sebagai kepentingan yang tertinggi bagi
mereka yang mengabdikan diri.Ia menanamkan pengertian kepada rakyatnya betapa
pentingnya membangun kecintaan akan tanah air.Bagi orang Athena
kewarganegaraannya merupakan kemuliaan yang tertinggi.
Pidato Pericles itu menggambarkan
cita-cita yang paling murni tentang kehidupan politik di Yunani.Keperluan orang
– orang Athena tidak menunjukkan banyak perbedaan.Tidak begitu beraneka ragam
dan kesemuanya itu berpusat pada kota.Agamanya,selama tidak merupakan urusan
keluarga adalah agama kota,dan perayaan perayaan agama dirayakan bersama sama
oleh seluruh rakyat.Buat orang Yunani kota adalah kehidupan dalam kesamaan.
Orang – orang Athena pada zaman
Pericles,mengkonsepsikan bahwa negara kota mereka adalah suatu
masyarakat.Mereka tidak membedakan kedudukan atau kekayaan,kemampuan masing
–masing anggotanya harus diberi kesempatan seluas luasnya untuk
berkembang.Rupanya pada masa Pericles hanya berhasil mewujudkan cita cita politik,bukan
merupakan kenyataan.Harus diakui bahwa setiap sistem demokrasi tidak terhidar
dari berbagai kesalahan.Pada umumnya dapat dikatakan bahwa negara –negara kota
Yunani senantiasa diliputi pertentangan pertentangan ddan permusuhan yang amat
meruncing.Perasaan bangga yang berlebihan dari warga Athena terhadap
kotanya,menyebabkan sikapanya yang congakterhadap kaum barbar,menurut kodratnya
ditakdirkan menjadi budak.Terdapat batas batas demokrasi di Athena seperti
kedudukan kaum wanita,,warga asing,keberadaan para budak dan kehhidupan para
petani yang jauh dari kota.
Kaum wanita sudah tentu tidak
memiliki hak haj berpolitik.Tempat mereka adalah di rumah,mereka harus
menyiapkan makanan dan mengasuh anak anak .Kaum laki laki pada umumnya tidak
mau menerima mereka sebagai teman yang secara sosial dan intelektual
sejajar.Tetapi rupanya secara teori dan praktek tidaklah sejalan.Ada bukti
jelas bahwa kenyataannya lain sekali.Hampir semua keperluan hidup dan barang
barang yang di pakai oleh keluarga Athena dibuat dirumah ,dibawah pengawasan
ibu rumah tangga.
Para warga asing Athena yang lazim
disebut orang orang metics,hanya menguasai aktivitas dalam dunia perdagangan
dan pelayanan.Para budak sebagian besar didatangkah dari asia kecil dan daerah
daerah laut hitam.Sebagian besar para budak itu bekerja sebagai pelayan rumah
tangga,ada pula yang bekerja di daerah pertanian ,pertambangan ,membantu
pekerjaan rumah tangga tuannya termasuk pemasak roti dan penenun.
Invasi politik yang dilakukan
Athena ternyata tidak keseluruhan berhasil,apalagi menguntukan.Dalam Zaman
Keemasan Athena pada masa pemerintahan Raja Pericles (461-429 sebelum
masehi),ia dikenal sebagai seorang negarawan besar yang mengabdikan dan
mempersembahkan Athena dalam periode setelah perang Persia.Tidaklah berlebihan
jika ia dinyatakan atau dianggap sebagai penjelmaan semangat Athena pada masa
keemasannya.Sebagai seorang keturunan bangsawan dari keluarga yang selalu pro
demokrasi.
G.Sitem pemerintahan dan hukum di
yunani
Antara wilayah – wilayah di Yunani
tersebut sulit untuk berhubungan yang disebabkan oleh alam yang berbukit-bukit,
sehingga jadilah kota – kota yang disebut Polis.
Ada dua polis yang terkenal :
1. Athena
Athena merupakan Polis yang menerapkan sistem Demokrasi.
Sistem itu diperkenalkan oleh Solon (638 SM-559 SM). Dengan sistem itu,
kekuasaan berada di tangan dewan rakyat. Pelaksanaan pemerintahan
dilakukan oleh sembilan orang Archon yang setiap tahun diganti. Para
Archon diawasi oleh Aeropagus (Mahkamah Agung) yang para anggotanya berasal
dari mantan anggota Archon. Athena banyak menghasilkan para filosof
yang pemikirannya sangat berpengaruh pada kehidupan manusia hingga
dewasa ini. Para Filosof itu antara lain sebagai berikut :
Ø Tahles
: Dia terkenal sebagai ahli matematika dan astronomi. Thales
dikenal dengan perhitungannya tentang gerhana, menghitung ketinggian
piramida dan menghitung bayangannya. Selain itu Thales berpendapat bahwa
bumi ini berasal dari air.
Ø
Anaximander : Dia berpendapat bahwa segala
apa yang ada di dunia ini berasal dari bahan tunggal yang bukan air.
Selain itu, Anaximander berpendapat bahwa bumi itu seperti silinder yang
mempunyai ukuran lebih kecil daripada matahari.
Ø Anaximenes
: Dia berpendapat bahwa bahan pembentuk alam adalah udara.
Ø Pytagoras : Dia terkenal sebagai ahli
matematika, dia percaya bahwa segala sesuatu itu pada aturannya menurut
bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras berpendapat bahwa
melalui pengetahuan tentang bilangan, kita akan memahami tentang
Ø Heraclitus
: Dia adalah seorang filosof mengembangkan pemikiran tentang logika.
Ø Parmenindes
: Filosof ini mengemukakan pentingnya logika dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan.
Ø Hippocartus
: Dia adalah seorang filosof yang ahli dalam bidang kedokteran.
Ø Socrates
: Filosof ini mengajarkan kepada murid-muridnya bahwa manusia dan
lingkungannya merupakan subjek untuk mendapatkan pengetahuan tentang
kebenaran.
Ø Plato
: Filosof ini berpendapat bahwa orang bisa berperilaku baik jika ia
telah mempunyai persepsi perilaku apa yang disebut baik dan jahat. Plato
juga berpendapat bahwa sumber kekuasaan adalah pengetahuan.
Ø
Aristoteles : Filosof ini mengembangkan
ajaran tentang politik dan etika. Menurut Aritoteles, pada dasarnya setiap
manusia memiliki hak yang sama yang harus diakui. Kebahagian menurut
Aristoteles adalah terpenuhinya semua kebutuhan kita. Di bidang logika,
Aristoteles mengembangkan silogisme.
Lahirnya tradisi
intelektual dari bangsa Yunani disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini :
a) Faktor
geografis dari Yunani bergunung-gunung dan tidak subur. Hal ini memacu
para penduduknya untuk berpikir dan berkreasi agar mampu bertahan hidup.
b) Orang Yunani membangun hubungan dengan
bangsa-bangsa lain seperti Mesir, Babylonia, dan yang lainnya, sehingga
terjadi tukar-menukar pengetahuan
c) Penduduk
Yunani memiliki hak otonomi kemerdekaan dan kemakmuran di bidang ekonomi,
sehingga mereka lebih berkonsentrasi untuk menumbuhkembangkan pengetahuan.
d) Bangsa Yunani menghargai logika dan cara
berpikir yang rasional.
e) Bangsa
Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan politik, ekonomi, dan sosial.
Hal itu membuat mereka selalu berusaha untuk mencari pemecahan dalam
setiap masalah yang muncul.
2. Spartha
Pemerintahan Spartha didasari oleh
pemerintahan yang bergaya militeristik. Pola ini diperkenalkan oleh
Lycurgus tahun 625 SM. Pemerintahan dipegang oleh dua orang raja,
sementara pelaksana tertinggi dipegang oleh suatu dewan yang bernama Ephor
yang terdiri dari lima orang. Setiap Ephor memiliki dewan tua yang berusia
lebih dari 60 tahun, yang bertugas untuk mempersiapkan UU yang diajukan
kepada dewan rakyat (perwakilan dari semua warga kota). Para pemuda yang
terseleksi secara fisik dan mental, dijadikan tentara. Keberadaan
polis-polis di Yunani mengakibatkan mereka saling bersaing dalam
memperebutkan hegemoni kekuasaan atas wilayah Yunani. Sehingga tidaklah
mengherankan apabila di Yunani selalu terjadi peperangan di antara sesama
polis-polis tersebut. Tetapi, datang tentara Persia yang akan
menginvasi daerah Yunani, maka polis-polis yang ada di Yunani terutama
Spharta dan Athena, bersatu untuk menghadapi Persia tersebut. Pertempuran
antara Yunani dan Persia terjadi beberapa kali.
- Perang Persia Yunani I (492 SM). Peperangan antara Yunani dan Persia tidak terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan oleh badai dan terpaksa harus pulang kembali.
- Perang Persia Yunani II (490 SM). Pertempuran terjadi di Marathon, pertempuran itu berhasil dimenangkan oleh bangsa Yunani. Para prajurit Yunani harus lari sepanjang 42 km antara Marathon dan Athena dalam rangka berkonsolidasi dan meminta bantuan.
- Perang Yunani dan Persia III. Bangsa Persia datang kembali, dan pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat dipukul mundur, namun Raja Spartha terbunuh dalam pertempuran itu.
Pada tahun 448 SM diadakan perdamaian
antara Yunani dan Persia. Dengan menangnya Yunani atas Persia, maka hal
ini membuat kemajuan, seperti pada kesenian dan ilmu pengetahuan serta adanya
filosof – filosof. Hal ini membuat Sparta iri sehingga terjadi perang
Peloponessos yang membuat Athena kalah sehingga membuat yunani terpecah –
pecah. Dengan lemahnya Yunani membuat mudahnya Yunani ditaklukkan oleh
kerajaan Macedonia di bawah pimpinan Philipus pada 338 SM.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Peradaban Yunani lahir
di lingkungan geografis yang sebenarnya tidak mendukung
Yunani merupakan tanah yang kering, dengan banyak benteng alam yang
kuat berupa jurang-jurang yang terjal, gunung-gunung yang tinggi,
serta pantai-pantai yang curam dan terjal. Hujan sangat jarang turun
di Yunani.Pantai eropa lebih banyak tanjung daripada teluknya daripada asia dan
juga antara wilayah – wilayah di Yunani tersebut sulit untuk berhubungan yang
disebabkan oleh alam yang berbukit-bukit, sehingga jadilah kota – kota yang
disebut Polis.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.
Dr. J.M. Romein .(1969). Peradaban Eropa. Bandung:Ganaco
www.wikipedia yunani kuno.com
www.Sejarah peradaban yunani kuno.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar