BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Yunani
yang banyak menginspirasi peradaban di dunia turut berandi besar dalam penemuan
Australia. Cerita kuno di Yunani menyebutkan bahwa terdapat benua besar di
selatan khatulistiwa yang berperan sebagai penyeimbang benua disebelah utara
khatulistiwa. Benua ini belum dikenal, sehingga dalam cerita tersebut dikenal
dengan sebutan Terra Australis, yang kira-kira artinya adalah benua selatan
(Terra= benua atau bumi dan Australis=selatan).
Pada abad
ke 16, ketika bangsa Eropa mulai mencari daerah koloni, cerita kuno Yunani ini
dijadikan sebagai inspirasi mereka untuk dijadikan sebagai daerah kekuasaan.
Pelaut yang menemukan Terra Australis ini adalah Pedro Fernandez de Quiros.
seorang pelaut Portugis dalam kedinasan Spanyol. Pedro Fernandez de Quiros
mengklaim bahwa pulau Hebride Baru yang ditemukannya adalah Terra Australis dan
dijadikan sebagai milik raja Philips III (raja Spanyol berdarah Austria)
sehingga Terra Australis berganti nama menjadi Austrialia, kemudian lebih
dikenal dengan Australia.
Cerita
inilah yang menginspirasi bangsa Eropa untuk menemukan benua diselatan bumi
sampai akhirnya pada tahun 1770, James Cook berkebangsaan Inggris menemukan
Australia dan menamakan New South Wales (Wales baru di selatan). Karena belum
ada yang mengklaim Australia sebagai daerah kekuasaan sehingga negara-negara
Eropa seperti Spanyol, Belanda, dan Inggris bebas keluar masuk Australia, maka
Inggris segera mengklaim bahwa Australia merupakan daerah kekuasaan mereka hingga
pada akhirnya Australia menjadi daerah persemakmuran Inggris.
Alasan
saya mengapa memilih Australia sebagai tema makalah ini adalah ketertarikan
saya pada Australia yang awalnya hanya sebuah daerah yang dihuni oleh
narapidana dari Inggris mampu menjadi salah satu negara maju di dunia seperti
saat ini. Selain itu, Australia yang pada awalnya sangat bergantung pada
Inggris, baik secara ekonomi, politik, maupun militer, berubah mengacu pada
Amerika Serikat dan menjadikannya sebagai salah satu negara maju di kawasan
Pasifik khususnya.. Dalam hal pencarian sumber acuan, saya tidak menemui
kendala yang besar sehingga memudahkan saya dalam penyusunan makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut, fokus permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan
makalah ini adalah Kolonisasi Inggris di Australia dan perkembngannya. Berdasarkan rincian permasalahan
tersebut, maka kami mengajukan 3
pertanyaan mendasar, yaitu :
- Bagaimana asal-usul Australia hingga
kemudian menjadi negara persemakmuran Inggris
- Apa latar belakang Inggris
menjadikan Australia di jadikan koloninya
1.3 Tujuan
- Menjabarkan asal-usul Australia
hingga menjadi negara persemakmuran Inggris.
- Menjelaskan Faktor yang
melatarbelakangi Australia ddijadikan
koloni Inggris.
BAB II
KOLONISASI
INGGRIS di AUSTRALIA DAN PERKEMBANGANNYA
1.
Pengertian Kolonialisme
Kolonialisme
adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar
batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya,
tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada
suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau
mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni
lebih hebat ketimbang yang dikolonikan.
Pendukung dari kolonialisme berpendapat bahwa hukum
kolonial menguntungkan negara yang dikolonikan dengan mengembangkan
infrastruktur ekonomi dan politik yang dibutuhkan untuk pemodernisasian dan demokrasi.
Mereka menunjuk ke bekas koloni seperti Amerika
Serikat, Australia,
Selandia
Baru, Hong
Kong dan Singapura
sebagai contoh sukses pasca-kolonialisme.
Peneori ketergantungan
seperti Andre Gunder Frank,
berpendapat bahwa kolonialisme sebenarnya menuju ke pemindahan kekayaan dari
daerah yang dikolonisasi ke daerah pengkolonisasi, dan menghambat kesuksesan
pengembangan ekonomi.
Pengkritik post-kolonialisme seperti Franz Fanon berpendapat bahwa
kolonialisme merusak politik, psikologi, dan moral negara terkolonisasi.
Penulis dan politikus India Arundhati
Roy berkata bahwa perdebatan antara pro dan kontra dari kolonialisme/
imperialisme adalah seperti "mendebatkan pro dan kontra pemerkosaan".
2. Kolonisasi
Tertua Di Australia
Tazmania
Tasmania masih disebut Van Diemen’s Land sesuai dengan nama
yang diberikan oleh Abel Tasman, orang yang menemukan benua tersebut, sampai
tahun 1855. Kemudian berganti nama menjadi Tasmania. Masyarakat dari Tasmania
ini merupakan campuran penduduk bebas (free settler) dengan narapidana
(convicts), ketika pemukiman di pulau Norfolk di tinggalkan, banyak penduduk
bebas di pulau itu pindah ke Tasmania, namun dalam waktu yang bersamaan banyak
juga narapidana yang masuk.
Letnan gubernur pertama yang berkuasa atas seluruh Tasmania
adalah Kolonel Davey (1813-1817). Pada masanya gubernur davey berhasil
menjadikan Tasmania berswasembada, bahkan banyak hasil-hasil pertanian Tasmania
di kirim ke Sidney. Tapi dibalik kesuksesan davey ia sering bersifat kasar dan
kurang disiplin sehingga pemerintahannya merosot, akibatnya banyak dari
narapidana melarikan diri karena lemahnya pengawasan. Marcquarie sebagai
Gubernur di seluruh wilayah koloni sangat tidak menyukai sifat Davey seperti
itu, sehingga ia meminta supaya Davey diganti.
Davey kemudian digantikan oleh Kolonel William sorell,
selama pemerintahannya dari tahun 1817-1824 ia berusaha memajukan Tasmania,
dengan membangun jalan yang menghubungkan Hobart dan Launceston. Pada masa
Sorell Tasmania sudah berhasil mengekspor gandum. Pada tahun 1824 Sorrel
digantikan oleh Kolonel George Arthur. Pada tahun 1825 parlemen Inggris
mengeluarkan undang-undang yang memisahkan Tasmania dari New South Wales.
Tasmania dipandang sebagai tempat penampungan narapidana
paling buruk tingkah lakunya, dibukanya penjara Macquarie Harbour kiranya dapat
dijadikan bukti. Selain masalah narapidana yang di Tasmania juga sering terjadi
konflik antara penduduk asli dan pendatang (orang kulit putih), penduduk asli
mencurigai orang kulit putih akan membahayakan hidupnya, di lain pihak orang
kulit putih menganggap bahwa penduduk asli akan berusaha mempertahankan hak nya
atas tanah Tasmania yang akan mereka olah ndan miliki. Selama 13 tahun masa
pemerintahan Arthur, ia berjuang keras meningkatkan kesejahteraan koloni itu,
pada akhir masa pemerintahannya (1837) penghasilan Tasmania telah naik menjadi
enam kali lipat dari penghasilan awal masa pemerintahannya, kemudian ia
digantikan oleh Sir John Franklin. Pada tahun 1855 Tasmania mulai melaksanakan
pemerintahannya sendiri dan secara resmi mengubah namanya dari Van diemen’s
Land menjadi Tasmania.
PERKEMBANGAN KOLONI TASMANIA
Sepanjang sejarahnya
Tasmania dipandang sebagai tempat penampungan narapidana paling buruk tingkah
lakunya. Orang-orang yang dikirim di Tasmania merupakan mereka yang melakukan
kejahatan-kejahatan berat, sehingga pada tahun 1822 William Sorell membangun
penjara khusus di Maquarie Harbour. Sorell merupakan Letnan Gubernur yang
terakhir di Tasmania, karena Tasmania yang semula menjadi satu dengan New South
Wales segera melepaskan diri pada 2 Desember 1825. Sejak saat itulah Tasmania
menjadi daerah otonomi. Pada tahun 1855 Tasmania mulai melaksanakan
pemerintahan sendiri dan secara resmi menubah namanya menjadi Tasmania yang
sebelumnya bernama Van Diemen’s Land. Pada tahun 1860 Tasmania sempat mengalami
kemunduran ekonomi, tetapi decade berikutnya di Tasmania ditemukan tambang
tembaga, perak, dan barang-barang mineral lainnya.
3. Koloni yang terselenggara sendiri :
Victoria
Pada tahun 1802 kapal Lady Nelson dibawah pimpinan letnan
Murray memasuki teluk Port Philip dan sejak kedatangan letnan Murray inilah
wilayah ini disebut distrik Port Philip yang sebelumnya wilayah ini termasuk
wilayah New South Wales. Pada tahun 1803 letnan colonel Collins ditugaskan
untuk membuka daerah pemukiman baru di Sorento di teluk Port Philip. Namun
pemukiman ini hanya didiami beberapa bulan oleh colonel Collins karena tidak
memenuhi syarat untuk didiami dan mereka pindah ke daerah Tazmania. Dan daerah
ini tidak di perhatikan oleh pemerintahan New South Wales selama 30 tahun. Pada
tahun 1836 mayor Mitchell dalam eksplorasinya memasuki teluk Portlantd dan ia
terkejut karena daerah yang diperkiran belum terjamah ternyata sudah didiami
oleh orang kulit putih yang telah mendiami daerah ini sejak tahun 1834.
Sebelum Henty berusaha dan menetap di teluk Portland dua
orang yang berasal dari Leunceston, J.T Gellibrand dan John Batman yang telah
mendengar cerita tentang Henty bersaudara mengajukan permohonan kepada gubernur
Darling untuk memberi Grant sebuah bidang tanah di Westernport. Mereka
bertujuan untuk membuka peternakan dan permintaan ini ditolak oleh gubernur
Darling dengan alasan tidak akan mengijinkan usaha perorangan untuk membuka
pemukiman di tempat usaha resmi pemerintah mengalami kegagalan. Tahun 1834
batman bergabung dengan teman-temannya membentuk sebuah kongsi lalu mengirim
sebuah ekspedisi untuk menyelidiki daerah lahan yang dibeli dari kepala-kepala
suku penduduk asli.
Selain kelompok Batman masih ada kelompok lain yang
berambisi untuk membuka pemukiman baru di Portland, kelompok ini dipimpin oleh
John Pascoe Fawnker. Fawnker membeli sebuah kapal yang diberi nama Enterprice
kemudian melakukan penyelidikan di Portland. Batman melihat kolompok ini
merupakan saingan mereka dan memperingatkan mereka karena telah melanggar atas
tanah yang dimiliki oleh Batman namun persaingan ini tidak menjadi hal serius,
kelompok Fawnker akhirnya menetap disuatu tempat yang sekarang dikenal dengan
nama Melboume. Kelompok Batman dan Fawnker dianggap sebagai “squatters“ atau
penghuni liar kerena pendudukan daerah Port Philip atas kemauan kolonis sendiri
tanpa persetujuan dari gubernur New South Wales.
Pada tahun 1835 gubernur bersama Legeslatif Council New
South Wales mengeluarkan undang-undang yang menyarankan bahwa pendudukan tanah
atas tanah pemerintah dengan cara bertempat tinggal dan mendirikan rumah tanpa
ijin resmi dianggap melanggar peraturan tetapi peraturan ini tidak berlaku
secara efektif karena para penghuni Port Phillip berada jauh dari jangkauan.
Dan migrasi ke Port Phillip tidak dapat dibendung. Pemukiman di daerah Port
Phillip berkembang dengan pesat, hal ini terlihat dari perkembangan industri
peternakan biri-biri, akan tetapi penduduk Port Philip tidak memiliki suara di
dalam pemerintahan New South Wales yang berpusat di Sydney. Penduduk Port
Phillip menganggap Sydney hanya memberi kewajiban dan aturan-aturan pemilik
tanah. Penduduk Port Phillip akhirnya meminta kepada pemerintah Inggris
untuk memisahkan diri dari New South Wales dan untuk menjawab tuntutan ini
pemerintah inggris akhirnya merubah jumlah Legeslatif Council New South Wales
menjadi 36 orang dimana lima orang anggota dipilih oleh penduduk Port Phillip
sendiri dan satu orang anggota dipilih oleh rakyat di Melbourne.
Rakyat Port Phillip tetap tidak puas dengan perubahan ini
karena jarak Sydney dengan Port Phillip jauh dari tempat tinggal mereka selain
itu kendala yang lain adalah tidak tersedianya sarana komunikasi yang dapat
menghubungkan Sydney dengan Port Phillip, wakil-wakil mereka yang berada di
Sydney tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dan kehendak dari penduduk Port
Phillip. Akhirnya berdasarkan Australi Colonies Government Act distrik Port
Phillip dipisahakn dari New South Wales dan berganti nama menjadi Victoria yang
berdiri sendiri menjadi mandiri pada tanggal 1 Juli 1851. Victoria semakin
berkembang setelah ditemukannya emas di Bendigo dan Ballarat dan akhirnya
terjalin deman emas atau gold rush yang akhirnya menjadi dasar perkembangan
industri di kemudian hari.
Dampak dari terbentuknya KOLONI
VICTORIA
Masalah utama yang dihadapi Victoria pada permulaan koloni
adalah penghuni liar atau Squatters, para penghuni liar ini masuk ke teluk
Portland dengan cara illegal karena tidak mendapat persetujuan dari Inggris.
4. Terbentuknya
Koloni Australia Barat
Selama abad
ke-17 dan ke-18 pantai barat Australia mendapat banyak kunjungan pelaut-pelaut
Belanda dalam pelayaran mereka dari dan ke Indonesia, terutama setelah
pelayaran Brouwer. Pelaut Inggris yang pertama sekali mengunjungi daerah ini
adalah William Dampier. Dua kali Dampier mengunjungi daerah ini, yang pertama
dengan kapal Cygnet, ia mengunjungi Buccaneers Archipelago, dan yang kedua
dengan kapal Roebuck ia mencapai pantai yang diberi nama Shark Bay. Sampai pada
saat itu, baik Belanda maupun Inggris belum berniat menduduki daerah tersebut.
Dalam abad ke
-18, ekspedisi penyelidikan ilmiah Perancis di bawah pimpinan Baudin, melakukan
penyelidikan dan pemetaan terhadap banyak pantai bagian barat Australia.
Kunjungan kapal-kapal Peracis ke Australia ini menimbulkan kecurigaan Inggris,
karena selain mengunjungi pantai Australia Barat, pelaut-pelaut Perancis sering
juga berlayar di Selat Bass. Setelah menduduki bagian-bagian tertentu dari
Australia, tentu Inggris tidak mau ada bangsa lain yang menduduki Australia.
Ketakutan didahului oleh Perancis, mendorong gubernur New South Wales, Darling,
mengirimkan Mayor Lockyer beserta pasukan pada tahun 1827 untuk mendirikan pos
di Albany atau King George Sound.
Pada tahun
1827 itu juga, Kapten James Stirling, dengan menggunakan kapal H.M.S.
Success menyelidiki daerah Swan River. Nama Swan River ini sebenarnya diberikan oleh seorang orang Belanda bernama Vlaming. Ketika Vlaming mengunjungi daerah itu ia melihat di sana sejenis angsa berwarna hitam yang dalam bahasa Belanda diungkapkan dengan “een soorte van swarte swanen”, sehingga ia menyebut daerah itu dengan Swanerevier. Rupanya Stirling sangat tertarik pada apa yang dilihatnya, lebih-lebih karena ahli botani yang menyertainya, Fraser, memberikan gambaran yang bersemangat tentang keindahan sungai dan kebaikan tanahnya. Dalam laporan resmi maupun dalam surat-surat pribadi untuk mempengaruhi orang-orang, James Stirling mengatakan betapa tingginya nilai daerah yang ditemukannya itu. Ia mengatakan daerah itulah yang paling menarik dari seluruh daerah yang pernah dilihatnya. Menurut dia, daerah Swan River memenuhi segala persyaratan sebagai tempat pemukiman, karena itu jangan sampai dibiarkan terlalu lama tidak diduduki.
Success menyelidiki daerah Swan River. Nama Swan River ini sebenarnya diberikan oleh seorang orang Belanda bernama Vlaming. Ketika Vlaming mengunjungi daerah itu ia melihat di sana sejenis angsa berwarna hitam yang dalam bahasa Belanda diungkapkan dengan “een soorte van swarte swanen”, sehingga ia menyebut daerah itu dengan Swanerevier. Rupanya Stirling sangat tertarik pada apa yang dilihatnya, lebih-lebih karena ahli botani yang menyertainya, Fraser, memberikan gambaran yang bersemangat tentang keindahan sungai dan kebaikan tanahnya. Dalam laporan resmi maupun dalam surat-surat pribadi untuk mempengaruhi orang-orang, James Stirling mengatakan betapa tingginya nilai daerah yang ditemukannya itu. Ia mengatakan daerah itulah yang paling menarik dari seluruh daerah yang pernah dilihatnya. Menurut dia, daerah Swan River memenuhi segala persyaratan sebagai tempat pemukiman, karena itu jangan sampai dibiarkan terlalu lama tidak diduduki.
Setelah
menerima laporan dari Stirling, gubernur Darling sangat menginginkan agar di
daerah Swan River segera dibuka koloni. Berdasarkan laporan Stirling, Darling
berpendapat bahwa kemungkinan pengembangan pemukiman di Swan River jauh lebih
baik dari pada pemukiman yang telah dimulai oleh Lockyer di Albany. Untuk
mewujudkan keinginannya itu Darling menyuruh James Stirling ke Inggris, agar
dapat menyampaikan secara langsung kepada pemerintah Inggris tentang kebaikan
dan kemungkinan pengembangan daerah Swan River. Namun sekalipun dilengkapi
dengan rekomendasi kuat dari gubernur Darling, usahaa Stirling membujuk
pemerintah Inggris agar membuka koloni di Swan River, tidak berhasil, terutama
karena faktor biaya.
Gagal membujuk
pemerintah, Stirling lalu mendekati orang-orang pemilik modal. Dengan penuh
semangat ia menceritakan keindahan sungai yang ditemukannya serta kekayaan dan
kesuburan tananhnya. Kali ini ia berhasil, dan beberapa orang kaya memutuskan
untuk membuka koloni baru, koloni yang berbeda dengan yang sebelumnya.
Diputuskan untuk tidak membawa narapidana, akan tetapi akan membawa pekerja
keras. Koloni yang akan dibuka itu bukan “convicts settlement” tetapi koloni
tempat menginvestasikan modal.
Tokoh terkenal
dari rencana baru ini adalah Thomas Peel. Ia membentuk satu sindikat atau
kongsi yang akan mempersiapkan 10.000 emigran ke Swan River. Ia merencanakan
akan menginvestasikan £ 300.000, dan meminta agar pemerintah memberikan tanah
dengan perhitungan 1 arce untuk setiap 1 s.6 d.uang yang digunakan untuk
membuka koloni itu. Kalau permintaan ini terpenuhi, berarti pemerintah harus
memberi grant tanah seluas 4.000.000.arce. Akan tetapi pemerintah hanya
bersedia memberikan grant tanah seluas 1.000.000.arce. Setiap penghuni atau
imigran akan memperoleh satu blok tanah seluas 40 arce untuk setiap £ 3 yang digunakan
untuk membuka koloni itu. Jika ia mengolah tanah itu, dan menginvestasikan uang
atasnya, maka tanah itu menjadi hak miliknya. Sindikat Peel tidak menerima
penawaran pemerintah tetapi Peel secara pribadi menerimanya. Lalu ia
menginvestasikan uang sebesar £ 50.000.dalam rencana itu, dan membujuk yang
lain juga agar mau melakukan hal yang sama. Ia menyewa kapal dan membawa 300
pekerja (Scott,1943;Portus,1957).
Bersama
rombongan pertama, berangkat juga Kapten stirling yang di angkat menjadi letnan
gubernur koloni baru itu. Rombongan pertama ini tiba pada tahun1829 dan
mandarat di dekat kota yang sekarang bernama Fremantle. Setelah menyelidiki
tempat yang baik bagi kedudukan ibu kota, Stirling memutuskan menetap di suatu
tempat yang sekarang bernama perth, sedikit di sebelah utara Fremantle. Dari
sinilah berkembang daerah yang sekarang dikenal sebagai negara bagian (state)
Australia Barat (Westem Australia).
Perkembangan Koloni Australia
Barat
Setelah
rombongan pertama ini, menyusul rombongan-rombongan berikutnya. Dalam enam
bulan pertama saja sudah ada 1.300 penduduk di pemukiman baru itu bersama-sam
dengan ternak(sapi), biri-biri, alat-alat serta benih-benih tanaman. Lebih dari
setengah juta arce tanah telah dibagi-bagikan, akan tetapi hanya sedkit dari
tanah itu yang di jadikan tanah pertanian. Tidak seluruh tanah yang sudah di
bagikan itu di tempati. Di sini mereka menghadapi masalah. Sumber pertama
masalah adalah keterbatasan tanah yang baik. Ternyata tidak tersedia cukup
banyak tanah yang baik sesuai dengan yang di harapkan. Sumber kedua adalah
kebijaksanaan yang keliru dalam hal pembagian tanah. Orang yang membagikan uang
paling banyakdiberi kesempatan pertama untuk memilih lokasi tanah yang menjadi
miliknya. Tentu saja mereka ini memilih lokasi yang paling dekat ke Perth, dan
pilihan mereka jatuh pada tanah-tanah yang terbaik. Dengan demikian, mereka
yang hanya memiliki modal kecil akan mendapat tanah yang jauh dari Perth, jauh
dari pusat, dengan kondisi alat-alat komunikasi yang sangat miskin. Mereka
hidup terpencar-pencar dengan jarak yang cukup berbahaya jika mendapat serangan
dari pihak lain, misalnya penduduk asli. Sementara itu para imigran itu juga
keliru menafsirkan pengertian dana atau uang yang diinvestasikan untuk membuka
koloni itu. Beberapa di antara mereka mengira bahwa semua harga yang di bawa ke
koloni itu akan dihitung sebagai dana yang diinvestasikan membuka koloni itu,
sehingga mereka membawa kursi-kursi, piano, dan alat-alat rumah tangga lainnya,
sedangkan di sana mereka belum mempunyai rumah, dan juga tidak memiliki alat
untuk mengangkut barang-barang itu dari pantai. Akhirnya banyak barang-barang
itu yang di tinggalkan saja di pantai sampai rusak. Dapat di bayangkan bahwa
pada permulaan berdirinya koloni Australia Barat ini, banyak imigran yang
kecewa.
Masalah lain
yang tidak kurang parahnya, adalah masalah akibat kekurangan tenaga pekerja.
Bersama dia, Peel membawa 300 orang pekerja. Namun harus diingat bahwa mereka
ini adalah pekerja bebas. Mereka menuntu upah yang tinggi. Dan apabila mereka
sudah cukup lama bekerja serta rajin menabung, dan hasil tabungannya itu mereka
sudah mampu membeli tanah sendiri, lalu meninggalkan majikannya. Peel mendapat
250.000 arce tanah sesuai dengan jumlah uang yang diinvestasikannya, namun ia
tidak mampu mengolah semuannya itu kerena tidak mempunyai tenaga kerja yang
cukup. Kurang pengalaman sebagai pionir, menyebabkan Peel menjadi majikan tanpa
pembantu. Ternak-ternaknny pun menghilang tanpa bisa dijaga.
Faktor lain
yang menghambat kemajuan koloni baru itu adalah sikap para imigran yang datang
bukan untuk menjadi petani atau peternak, tetapi lebih suka menjadi spekulan.
Mereka datang menuntut tanahnya, lalu menjualnya lagi untuk memperoleh
keuntungan, para pegawai pun dibayar dengan tanah, namun tidak mengusahakannya.
Petani yang sungguh-sungguh mau berusaha tidak mendapatkan tanah yang baik, dan
kalau mereka mendapatkanya, mereka tidak memiliki pekerja. Secara teoritis,
seorang petani paling sedikit memiliki dua hal, yaitu tanah yang baik dan pekerja
yang cukup.
Kondisi
seperti diuraikan di atas itu, menyebabkan banyak pihak yang mengatakan bahwa
missi Peel lebih dekat untuk dikatakan gagal daripada berhasil. Gambaran awal
koloni itu kiranya dekat direfleksikan oleh perkembangan penduduk sampai tahun
1832. Penduduk yang berjumlah 1.300 dalam tahun 1829 berkembang menjadi 4.000
dalam tahun 1830, akan tetapi menurun lagi menjadi 1.500 pada tahun 1832
(Scott, 1943).
Gambaran di
atas juga juga sekaligus menujukkan bahwa koloni itu tidak mati. Stirling yang
memerintah sampai tahun 1838 berusaha mengiatkan eksplorasi untuk mendapatkan
lagi tanah-tanah yang lebih cocok, baik untuk pertanian maupun untuk
peternakan. Secara lambat koloni itu berkembang. Di sekitar tahun 1840 ternak
sudah mencapai jumlah lebih besar 30.000 ekor, terutama biri-biri yang pada
saat itu itu sangat menguntungkan. Jumlah penduduk sudah naik lagi menjadi
2.350 orang. Namun dalam tahun 1842 terjadi lagi kejutan dalam perkembangan
koloni itu. Pada tahun itu pemerintahan Inggris mengeluarkan satu aturan
(undang-undang) yang berisi bahwa tanah-tanah di seluruh koloni Australia tidak
akan di jual di bawah haraga £ 1per arce, termasuk di Australia Barat.
Peraturan ini menyebabkan para imigran enggan memasuki Australia Barat, sebab
orang akan lebih tertarik membeli tanah di daerah pantai timur atau tenggara
Australia dari pada di bagian barat, sebab tanah-tanah di sana relatif lebih
baik. Dengan demikain dana untuk mengangkut tenaga kerja ke Australia Barat
menjadi seret karena dana untuk itu bersumber dari hasil penjualan tanah.
Pada akhirnya
Australia Barat mengambil langkah ” berani”. Pada tahun 1848 gubernur yang baru
saja diangakt, Sir Charles Fitzgerald, membuat rencana baru untuk mengatasi
kekurangan tenaga kerja dengan kemungkinan menerima narapidana. Fitzgerald
menyadari bahwa dari semula Australia Barat tidak menerima narapidana, dan pada
saat itu (tahun 1840-an) koloni-koloni lain sudah muali menolak transportasi
narapidana. Untuk itu ia menayakan kepada para tokoh utama penduduk bebas,
apakah bersedia menerima narapidana.
Untuk beberapa
bulan lamanya Fitzgerald berusaha meneliti kemungkinan pelaksaan rencananya
itu. Pada awal tahun 1849 diadakan rapat umum di Perth dalam mana disetujui
satu revolusi kepada pemerintah Inggris untuk menjadikan Australia Barat
sebagai tempat mentransportasikan narapidan. Pemerintah Inggris menrima
revolisi tersebut, lalu mengirimkan narapidana kesana. Rombongan pertama tiba
dalam bulan juni 1850. Pda saat itu, koloni-koloni lain, kecuali Tasmania, sudah
menolak sistem narapidana tersebut.
Memang
pengalaman di koloni lain memperlihatkan bahwa sistem narapidana itu
menimbulkan berbagai komplikasi. Namun khusus buat Australia Barat, apakah
mungkiun koloni ini bisa berkembang tanpa tenaga kerja? Bahkan ketika Tasmania
pun pada tahun1852 menghapuskan sistem narapidan itu, Australia Barat masuh
meneruskannya. Satu hal perlu diingat, bahwa dalam rencana yang baru
transportasi narapidan itu di usahakan agar setiap pengiriman narapidana harus
di imbangi dengan pengiriman penduduk bebas, dan tidak boleh mengirimkan
narapidana wanita. Kedatangan rombongan narapidana itu tepat sekali waktunya
karena banyak penduduk meninggalkan koloni itu terbawa arus”gold rush” ke New
South Wales dan Victoria.
Australia
Barat menerima transportasi narapidana sampai tahun 1868. Selam 18 tahun itu
tercatat kemajuan yang menggembirakan. Jumlah penduduk dan biri-biri di koloni
itu naik sampai lima kali, luas tanah pertanian bertambah sampai sepuluh kali
dan nilai ekspor meningkat teus. Bangunan-banguan untuk kepentingan umum,
jalan-jalan serta jembatan-jembatan, semuanya di bangun dengan menggunakan
tenaga kerja narapidan tersebut. Di pihak lain pemerintah Inggris mengeluarkan
biaya yang cukup tinggi untuk mentransportasikan sekitar 600 orang narapidana
dan 300 orang penduduk bebas tiap tahun ke koloni itu.
Dalam menelaah
perkembangan Australia Barat, perlu juga di sadari betapa besarnya jasa para
penjelajah yang membukakan tabir rahasia koloni yang luas itu kepada
penduduknya. Dalam kaitan ini sangat terkenal para penjelajah Gregory
bersaudara, A.C. Gregory, H.C. Gregory, dan F.T Gregory, juga bersaudara
Forrest, John Forrest dan Alexander Forrest. Di tambah dengan Ernest Giles,
para penjelajah inilah yang membukakan tabir rahasia sebagian besar daerah
Australia Barat kepada penduduknya. Tanpa ke enam orang tersebut, penduduk
Australia Barat hanya mengetahui daerah pantai, dari Shark Bay sampai ke
Albany.
Kondisi daerah
pedalaman Australia Barat yang sebagaian besar terdiri dari gurun pasir,
menyebabkan koloni ini pada mulanya terasing dari koloni-koloni yang lain di
bagian timur benua Australia. Namun keterasingannya itu secara berangsur-angsur
dikurangi dengan pembangunan secara komunikasi. Pada tahun 1877 telegraf yang
menghubungkan Perth dengan Adelaide selesai dibangun dan dengan sendirinya juga
menghubungkan Australia Barat dengan tempat-tempat lain, dengan mana Adelaide
berhubungan. Dalam wilayah Australia Barat sendiri sejak tahun 1871 mulai
dibangun jaringan jalan kereta api. Sampai tahun 1893 sepanjang 203 mil jalan
kereta api sudah selesai dibangun. Dengan demikian penetrasi pemukiman ke arah
pedalaman lebih mungkin dilakukan karena sarana perhubungan ke daerah pedalaman
dari daerah pantai, sudah tersedia.
Demikianlah
Australia Barat berkembang sangat lambat. Koloni yang tadinya tidak menghendaki
“convict system” akhirnya menjadi koloni yang paling akhir meninggalkan sistem
itu. Australia Barat jugalah koloni yang paling belakangan melaksanakan
pemerintahan sendiri yang ditawarkan oleh pemerintahan Inggris berdasarkan
Colonies Government Act tahun 1850. Australia Barat baru melaksanakannya pada
tahun 1890 sementara koloni-koloni lainnya sudah melaksanakannya sejak tahun
1850-an.
Kemajuan
Australia Barat kemudian ditentukan juga oleh ditemukannya kandungan emas yang
kaya di Coolgardie (1892) dan di Kalgoorlie (1893). Puluhan ribu orang
berbondong-bondong pindah ke Australia Barat, dan semuanya ini turut mewarnai
perjalanan sejarah daerah ini.
5. Pembentukan Koloni Australia
Selatan
Diawali oleh buah pemikiran Edward Gibbon Wakefikeld dalam
bukunya yang berjudul a letter from sydney yang diterbitkan pada tahun 1829.
Dalam bukunya terdapat pokok pikiran yang akhirnya mempengaruhi koloni-koloni
di Australia. Di dalam tulisannya dikeluhkan bahwa di New SouthWales
seorang majikan tidak dapat hidup layaknya seorang majikan di Inggris, hal ini
dikarenakan narapidana saja yang diperkajan sebagai seorang pembantu dan
Wakefield menawarkan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Secara
garis besar teori Wakefield dapat dikemukaan menjadi dua butir yakni :
a.
Tanah di koloni baru hendaknya dijual dengan harga yang
cukup mahal sehingga seorang imigran pekerja tidak mudah mudah membeli sebuah
bidang tanah. Uang hasil pembelian tanah tersebut digunakan untuk biaya
migrasi penduduk ke koloni tersebut dalam rangka untuk menjaga ketersedian
tenaga kerja di koloni tersebut.
b. Tanah hendaknya di jual dalam partai besar dan
pemabyarannya tunai lewat suatu lelang. Selain itu satu ide Wakefield yang
paut dicatat adalah bahwa semua koloni harus sesegera mungkin diberikan status
pemerintahan sendiri. Karena keadaan Inggris yang pada saat itu serba sulit
orang-orang berpikir alangkah baiknya kalau ada kesempatan keluar dari Inggris
untuk kehidupan yang lebih baik, dan pada saat yang bersamaan datanglah kabar
tentang perjalanan Sturt ke daerah sungai Murray dan mengungkapakan adanya
tanah yang baik di sekitar sunga Murray. Para pengikut Wakefield yang tertarik
dengan berita ini menghadap pemerintah agar diperkenankan berangkat dan membuka
pemukiman di daerah tersebut tetapi permintaan ini ditolak oleh pemerintah
dengan alasan biaya yang dibutuhan tidak sedikit dan trauma dengan pengalaman
di australia barat.
Oleh karena harga tanah yang tinggi akhirnya terjadi
penyimpang-penyimpangan sebab tanah-tanah yang merka beli dijual kembali dengan
harga yang lebih tinggi. Dalam keadaan yang kurang menguntungkan Gawler tetap
berusaha, ia mengatur para pekerja untuk melakukan pekerjaan umum, membangun
jalan, jembatan, dan dermaga dan arena Gawler tidak memiliki cukup uang untuk
membayar para pekerja ia mengeluarkan janji tertulis yang berfungsi untuk
menggantikan uang kertas (sering disebut IOU atau bill) akan tetapi ketika bill
tersebut disampaikan kepada dewan, dewan menolak membayar dan pemerintah
Inggris pun mengambil langkah yang sama. Komisi majelis rendah melakukan
penelitian terhadap pemerintahan semasa Gawler, komisi ini mengakui bahwa
kondisi koloni pada saat Gawler tiba yang memaksa Gawler mengambil tindakan
tersebut. Komisi ini mempersalahkan undang-undang yang mengatur pembentukan
koloni tersebut dan juga memandang bahwa dewan komisaris tidak memiliki
pandangan ke depan yang jelas tentang perlunya dualisme pengelolaan Asutralia
Selatan.
Kegagalan Gawner ini mengakhiri pengawasan dewan komisaris
dan suatu undang-undang yang baru yang nerisi pembentukan suatu pemerintahan
yang lebih baik undang-undang ini dikeluarkan pada tahun 1842 yang menempatkan
Australia Selatan sama dengan koloni yang lain, suatu koloni yang dalam
ketatanegaraan inggris biasa disebut Crorn Colony. Ketika George Grey tiba ia
menerima koloni ini sudah dalam keadaan bangkrut, Grey berusaha memperbaiki
keadaan koloni itu dengan tindakan yang tergolong berani misalnya mengurangi gaji
pegawai dalam rangka penghematan, akan tetapi usaha yang dilakuan Grey sia-sia
apabila pemerintah Inggris tidak bersedia untuk membayar semua bill pada masa
pemerintahan Gawler. Atas bujukan dan janji Grey akhirnya pemerintah Inggris
bersedia untuk membayar semua bill senilai 200.000 poundsterling.
Setelah masalah bill terselesaikan timbulah kepercayaan dan
melaksanakan anjuran-anjuran gubernur sehingga pertania mulai berkembang
demikian pula dengan peternakan yang berada di sepanjang sungai Murray. Dalam
usaha untuk memajukan daerah koloninya Grey tertolong karena penemuan tambang-
tembaga di Kapunda pada tahun 1842, kemudian ditemukan lagi tambang- tembaga di
Burra-Burra. Ketika pemerintah Inggris mengeluarkan Australian Colonies
Geverment Act Australi Selatan juga turut mempersiapkan diri untuk menyusun
pemerintahan sendiri. Usaha ini dimulai sejak tahun 1853, namun baru dapat
berlaku secara efektif sejak tahun 1856.
Dampak
pembentukan Koloni Australia Selatan
Terjadinya penyimpanngan
antara teori Wakefield dengan keadaan koloni yang sebenarnya. Pada masa
gubernur yang pertama yaitu kapten Hindmarsh terjadi dualisme kepemimpinan yang
menimbulkan banyak persoalan. Adapun penyimpangan yang lain adalah praktek
makelar tanah dimana tanah yang mereka beli tidak diolah menjadi lahan
perkebunan tetapi mereka jual kembali untuk memperoleh keuntungan.
6. Pembentukan
Koloni Queensland
Pada tahun
1823 John Oxley di tugaskan oleh gubernur New South Wales untuk melakukan
penyelidikan kearah utara. Ketika melakukan penyelidikan Oxley berhasil
menemukan daerah di Moreton Bay, di mulut sungai Brisbane. Selanjutnya pada
tahun 1824 di daerah ini di buka pemukiman, lalu di sebut distrik Moreton Bay.
Koloni dibuat dengan maksud untuk menempatkan narapidana terpisah dari penduduk
bebas (free settlers) dan free settlers tidak diperkenankan
memasuki daerah itu. Narapidana memang cocok di tempatkan di daerah tersebut
sebab di sana narapidana sulit melarikan diri. Hal ini disebabkan karena
sekitar daerah ini hanya terdapat hutan dan semak belukar yang tebal sehingga
apabila melarikan diri maka mereka harus memilih hidup kelaparan dihutan.
Narapidana-narapidana
tersebut dipekerjakan untuk mempersiapkan tanah yang nantinya akan diolah oleh free
settlers. Pada tahun 1827 seorang ahli botani dan penjelajah yang bernama
Allan Cunningham membuka distrik di Daring Downs sebelah barat Brisbane di
seberang Great Deviding Range. Daerah ini sangat cocok sekali untuk
pengembangan perternakan biri-biri, sehingga peternak biri-biri berusaha mendapatkan
ijin dan pinjaman tanah dari pemerintah New South Wales. Kemudian daerah ini
semakain meluas ke utara dan ke barat.
Sedangkan
distrik Moreton Bay berkembang sangat lambat. Sampai tahun 1846 dalam wilayah
sejauh 60 mill dari Brisbane penduduknya hanya terdapat 1.600 orang. Sehingga untuk mempercepat perkembangan daerah ini Dr.
Lang seorang pendeta dari Sydney berusaha membawa 600 orang imigran dari
Scotlandia ke daerah itu. Pada tahun 1851 jumlah penduduk di sana mencapai
9.000 orang. Dalam perkembangannya para peternak, petani dan penduduk kota di
distrik utara mulai memikirkan pemerintahan sendiri lepas dari New South Wales.
Mereka ingin membentuk daerah yang ditata sendiri sesuai dengan aspirasi dan
kepentingan mereka sendiri.
Pemisahan
distrik ini juga menyangkut garis batas. Karena semua pemerintah di Sydney
menghendaki agar garis pemisah mengikuti garis lintang selatan 26º,
kota-kotanya sekarang bernama Brisbane, Gympie, Roma, dan Charleville, termasuk
New South Wales. Sedangkan penduduk di distrik utara tidak menyetujui batas
ini. Mereka menghendaki agar garis batas sejauh 30º LS. Pada akhirnya
pemerintah Inggris menetapkan garis batas mengikuti garis lintang selatan 29º
dan bagian timur garis batas tersebut mengikuti aliran sungai dan lekukan
pegunungan hingga ke pantai.
Berdasarkan
Australian Colonies Government Act (1850) distrik Moreton Bay menyebut dirinya
Queensland dan sejak tahun 1859 berhak mengatur pemerintahannya sendiri yang
sesuai dengan aspirasi dan kepentingannya.
2.4 Perkembangan koloni Queensland
Gubernur
pertama Queensland adalah Sir George Bowen yang tiba di Barisbane pada tahun
1859. Ketika ia datang, ia hanya menemukan 7,5 d (tujuh setengah pence) dalam
kas, kemudian ia berusaha meminjam uang dari bank sampai pajak dan uang hasil
penjualan dan penyewaan tanah masuk ke kas pemerintah.
Di Queensland
hubungan dengan penduduk asli dengan masyarakat kulit putih dibumbuhi kepahitan
dan keganasan. Permusuhan ini di mulai oleh rasa curiga dan kekhawatiran dari
kedua belah pihak. Para pendatang yang tinggalnya terpencar takut kalau di
serang penduduk asli sehingga mereka mendahului membunuhnya. Sedangkan penduduk
asli yang merasa terdesak dari daerah perburuannya melakukan tindakan
pembalasan.
Setelah
menjadi koloni sendiri Queensland mengalami banyak kemajuan hal ini didukung
oleh kondisi dan kekayaan alamnya, misalnya emas, timah, tembaga dan batu-batu
mulia. Sedangkan keadaan alamnya baik untuk industri peternakan dan ini
menjadikan jumlah sapi, kuda dan biri-biri semakin meningkat. Iklim yang tropis
menyebabkan Queensland menghasilkan tanaman seperti kapas, gula dan padi-padian
dan lain-lain. Pada awalnya kapas dari Queensland sangat dibutuhkan oleh
negara-negara industri seperti Inggris Tetapi hal ini tidak bertahan lama
karena biaya produksi kapas cukup tinggi yang disebabkan oleh penggunaan tenaga
buruh yang relatif mahal, jika dibandingkan dengan tenaga kerja perkebunan
kapas di Mesir, India dan Amerika Serikat sehingga mengakibatkan produksi kapas
kalah bersaing.
Selain biaya
produksi yang cukup tinggi, juga karena menyangkut masalah gula, karena
pengusaha perkebunan tebu sukar mendapatkan tenaga kerja murah, sehingga mereka
menggunakan tenaga kerja Kanakas. Pengambilan tenaga kerja dari Kanakas
mengakibatkan permasalahan di dalam pemerintahan Queensland, karena secara
tidak langsung terjadi perbudakan terselubung. Hal ini dapat dilihat dari
penculikan-penculikan terhadap tenaga kerja dari Kanakas, yang kemudian dijual
kepada pemilik-pemilik perkebunan tebu. Secara teori mereka di pekerjakan untuk
waktu tertentu dengan di beri gaji. Tetapi dalam kenyataannya mereka
dipekerjakan selama masih mampu dan gajinya hanya barang-barang kecil seperti
tembakau, manik-manik, pakaian kerja, dan pipa.
Pemerintah
kemudian berusaha mengatasi bahkan menghentikan pengangkutan Kanakas
kenegaranya. Hal ini ditentang oleh pemilik perkebunan dan mereka mengancam
akan menghentikan penanaman tebu. Apabila ini terjadi maka pemerintah akan
kehilangan sumber dananya. Menurut pemerintah menghentikan sumber traffic
berarti kerugian materiil, tetapi kalau mengijinkan maka akan melanggar etika
moral. Kemudian pemerintah mendesak agar orang yang dibekerjakan minimal < 6
pertahun, disediakan perumahan, dan diperlakukan secara layak.
Hal lain yang
berkaitan dengan perkembangan Queensland adalah masalah Irian. Pada tahun 1883
kepala pemerintahan Queensland Sir Thomas Macllwraith mulai angkat bicara
mengenai masalah Irian. Ia memutuskan untuk bertindak apabila Inggris tetap tidak
bersedia untuk mendudukinya. Ia menyatakan bahwa Jerman sudah merencanakan
menduduki Irian Timur. Walaupun Inggris tidak bertindak, Sir Thomas Macllwraith
mengutus seorang hakim dan menancapkan bendera Inggris dan menyatakan Irian
Timur sebagai milik Inggris (April 1883). Hal ini didukung oleh seluruh koloni
di Australia. Maka sejak itu sampai tahun 1901 Irian Timur yang menjadi milik
Inggris dipegang oleh Queensland dan anggaran belanjanya ditangung oleh seluruh
koloni di Australia.
- Dampak
Pembentukan Koloni Queensland
- Dampak positif :
- Perkembangan Queensland
semakin meningkat setelah dibukanya pemukiman baru oleh para peternak
biri-biri di Darling Downs di sebelah Barat Brisbane. Distrik ini di buka
oleh Alan Cunningham tahun 1827. Dengan dibukanya daerah ini maka
peternakan biri-biri semakin besar.
- Sejak pemisahan Queensland
dengan New South Wales, koloni semakin mengalami kemajuan. Hal ini
dikarenakan faktor kekayaan alam sangat mendukung yaitu emas, timah,
tembaga, dan batu-batu mulia.
- Inggris akhirnya mengklaim
daerah Irian Timur bagian Tenggara sebagai pemilik Inggris, sehingga Irian
dapat digunakan sebagai tameng serangan inflasi Jepang pada Perang Dunia
II, hal ini terjadi karena desakan Queensland terhadap Inggris.
- Dampak Negatif :
- Masalah Kanakas Traffic
yaitu pengangkutan tenaga kerja murah dari penduduk asli kepulauan
pasifik, yang berakibat terjadinya perbudakan terselubung.
- Hubungan antara penduduk
asli dengan masyarakat kulit putih dibumbuhi oleh kepahitan dan keganasan
karena penduduk asli memiliki sifat agresif sehingga sering terjadi
pembunuhan terhadap tentara, penjelajah dan juga penduduk biasa.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan
pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya yang melatar belakangi
terbentuknya koloni Australia Selatan, Queensland dan Victoria adalah untuk
membentuk sebuah koloni baru yang dijadikan sebagai tempat “pembuangan”
narapidana. Selain itu karena tanah di ketiga koloni itu dianggap cocok untuk
pemukiman, maka banyak dari orang yang juga pindah dan menetap di koloni-koloni
tersebut.
Seiring
dengan perkembangan, ketiga koloni itu dapat dikatan berjalan mulus, banyak
kendala yang terjadi pada awal terbentuknya menjadi sebuah koloni. Misalnya di
koloni Queensland, menghadapi permasalahan yang timbul karena penduduk bebas
yang tidak diijinkan memasuki wilayah tersebut. Koloni-koloni yang baru
terbentuk itu tentu saja menimbulkan dampak, karena memang koloni ini banyak
menghadapi masalah. Dampak yang ditimbulkan dengan terbentuknya koloni Australia
selatan, Queensland maupun Victoria, seperti yang terjadi di Australia Selatan
adalah terjadinya dualisme kepemimpinan. Sedangkan di Queensland dampaknya
adalah penculikan terhadap oaring Kanakas yang dijadikan pekerjaan pada
perkebunan tebu.
yuk main sabung ayam
BalasHapusyuk main bolavita